25 radar bogor

Sudah Mulai Frustasi

FRUSTASI: Fernando Alonso mendapat sorotan karena meme lucu tentang dirinya.
FRUSTASI: Fernando Alonso mendapat sorotan karena meme lucu tentang dirinya.

FAENZA–Belum lama ini beredar meme kocak yang menggambarkan Fernando Alonso memindahkan kursi malasnya dari garasi McLaren ke Toro Rosso. Di sana tertulis kalimat dari mulut Alonso: “Kalian bakal membutuh­kannya!”. Ini sebuah sindiran lucu yang ternyata sudah mulai berlaku.

Kursi malas tersebut menjadi sangat ikonik setelah Alonso duduk di ping­gir trek di tengah sesi kuali­fikasi GP Brasil 2015. Saat itu, mesin Hon­­da ya­ng dicang­kok­kan ke mobil McLaren Alonso rusak lagi. Akibatnya, pem­balap Spa­nyol itu tidak bisa menerus­kan sesi kualifikasi. Sudah beberapa kali kejadian serupa terulang, dan di Interla­gos itulah, juara dua kali Formu­la 1 tersebut benar-benar frustasi.

Maksud dari meme itu adalah masa­lah yang menimpa McLa­ren dengan mesin Honda bisa pindah ke Toro Rosso musim depan. Seperti diketahui mulai 2018 tim asal Italia tersebut bakal menggunakan mesin rancangan pabrikan Jepang tersebut.

Ternyata, meme itu benar. Belum lagi musim balap 2018 dimulai, Toro Rosso sudah dipusingkan dengan mesin Honda. Terutama membangun chassis yang sebelumnya diran­cang untuk mesin Renault dan herus diubah menyesuaikan lay out mesin Honda. ‘’Dua me­sin sama sekali berbeda,’’ ungkap Direktur Teknis Toro Rosso James Key.

Key mengatakan, paket mesin Honda sangat bagus. Tapi saya­ng bentuknya sangat berbeda dengan Renault. Bahkan untuk ukuran mesin yang membutuh­kan ruang yang lebih besar di atas chassis. ‘’Jadi kami musti bekerja lebih keras dan butuh waktu lama pada bagian lay out untuk menga­daptasi mesin itu,’’ paparnya.

Sejauh ini, Key menyebut penger­jaan chassis masih ber­lang­sung. Pende­katan yang digunakan untuk menye­su­aikan kerja gearbox cukup memakan banyak waktu. Sehingga sejum­lah pengerjaan di wilayah aero harus sedikit tertunda. ‘’Bebe­rapa komponen internal masih bisa dipakai, beberapa lainnya harus diubah total, dan ada sebagian harus dibuat khusus oleh insinyur STR (Scuderia Toro Rosso),’’ tandasnya.

Diakui Key, program pengem­ba­ngan mobil baru ini jauh lebih rumit dari yang diprediksi sebelumnya. STR bekerja lebih keras ketimbang Honda yang hanya menyediakan mesin. ‘’Tapi orang tidak mengerti itu. Benar-benar membuat kami frustasi,’’ ujarnya. STR sebenar­nya bisa meminta bantuan Red Bull sebagai tim induk. Namun STR tetap memilih bekerja sendiri memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang ada.

STR memiliki departemen aerodinamika di Bicester, Inggris. Juga lorong angin alias wind tunnel milik mereka sen­diri. ‘’Dan semua itu harus kami lakukan sendiri, karena proses harus tetap sesuai aturan yang berlaku,’’ kata Key. (cak)