Masalah First Travel Sudah Diprediksi Sejak 5 Tahun Lalu

Kantor First Travel.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id – Kasus dugaan penipuan terhadap ribuan calon jemaah umrah yang dilakukan First Travel menjadi sorotan. Ketua Umum Himpunan Penyelenggaraan Umrah dan Haji, Baluki Ahmad mengatakan persoalan First Travel sudah diprediksi sejak lima tahun lalu.

Datangi Kejari Depok, Korban First Travel Minta Aset Segera Dikembalikan

Dia menjelaskan, sejak pertama berdiri pada 2012, sistem First Travel dinilai sudah bermasalah. Sistem yang tak sesuai namun tetap dijalankan.

"Bagaimana First Travel? Bahwa persoalan penyelenggaraan umrah itu mulai goyang dengan sistem yang tak sesuai, banyak hal yang hidden," kata Baluki dalam acara Indonesia Lawyer Club tvOne, Selasa, 22 Agustus 2017.

Pengacara Sebut Ada Aset Bos First Travel yang Raib

Bagi dia, tak mengherankan kasus First Travel meledak saat ini. Salah satunya karena pengawasan yang lemah oleh Kementerian Agama. Sistem yang berjalan keliru tetap diberlakukan dan tak diantisipasi pemerintah.

"Hal ini sudah diprediksi sejak lima tahun lalu. Kenyataan berjalan begitu lama. Lima tahun baru bom akan meledak," tuturnya.

First Travel Salahkan Negara karena Gagal Tunaikan Tuntutan Jemaah

Baluki menambahkan, sebenarnya sudah banyak biro perjalanan yang mengikuti jejak First Travel. Ia berharap pemerintah yaitu Kementerian Agama sebagai regulator menindak tegas terhadap biro perjalanan serupa.

"Banyak travel yang mirip First Travel. Kami harapkan pemerintah bisa menindak tegas," ujarnya.

Kemudian, ia mengingatkan agar masyarakat tak tergiur dengan promo umrah murah hanya Rp14 juta. Promo ini meragukan karena tak akan cukup menanggung biaya perjalanan selama umrah.

"Bagaimana Rp14 juta bisa berangkat dengan normal? Rp14 juta tak bisa dipakai, kecuali tiket dan langsung habis," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya