kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menimang-nimang bisnis bubur bayi organik


Senin, 29 Mei 2017 / 16:27 WIB
Menimang-nimang bisnis bubur bayi organik


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Bisnis makanan organik kini semakin menjamur seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh. Selain buat orang dewasa, belakangan banyak juga produk makanan organik khusus  bayi.

Salah satu pemainnya adalah Lutfi El Hakim yang mengusung brand Nayz di Tangerang. Usaha ini mulai dibuka sejak tahun 2009 lalu. Ide bisnis ini muncul setelah ia membuat bubur khusus untuk anaknya. Dari situ dia berinisiatif membuka usaha bubur organik.

"Tren konsumsi makanan organik ini selalu tumbuh sekitar 15% setiap tahunnya," katanya pada KONTAN, Selasa (23/5). Hal ini menandakan potensi usaha bisnis yang digelutinya bakal terus tumbuh.

Dia mengklaim, selain organik, produknya tidak menggunakan bahan pengawet serta non MSG. Bubur buatannya pun dapat dikonsumsi semua kalangan.

Dia membandrol harga bubur Rp 4.000 per porsi untuk bubur matang. Sementara bubur mentah dihargai Rp 28.750 per kaleng (300 gram).

Sampai sekarang ada dua gerai miliknya di Tengerang Selatan dan Tangerang Kota. Dia sengaja tidak mengembangkan gerai pribadinya karena fokus sebagai produsen.

Untuk mengembangkan usahanya. tahun 2011 lalu dia membuka peluang kerjasama. Saat ini, sudah ada 300 mitra yang bergabung dan tersebar di kota-kota besar di Jawa, Bali, Kalimantan dan Sumatera.

Nayz menawarkan kemitraan dengan nilai investasi Rp 12,5 juta. Dengan modal tersebut, mitra mendapat seluruh perlengkapan berjualan, satu unit booth portable, branding dan perlengkapan tambahan lainnya. Agar kualitas tetap terjaga, mitra wajib mengambil produk bubur dari pusat.  

Berdasarkan perhitungannya, mitra hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk balik modal. Dengan asumsi, omzet setiap bulannya sekitar Rp 3 juta sampai Rp 4 juta. Setelah dikurangi biaya belanja dan operasional, porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra masih sekitar 50%.

Ke depan, Lutfi akan meluncurkan produk baru lagi. Ia juga sedang menyiapkan kemitraan dengan konsep mini resto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×