Biayai LRT, Adhi Karya Keluarkan Surat Utang

Penjaminan Proyek LRT
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Perusahaan konstruksi pelat merah PT Adhi Karya Tbk (ADHI) terus gencar mencari pendanaan baru  dalam rangka menggenjot pembangunan proyek Light Rapid Transit (LRT) yang merupakan proyek andalan Pemerintah. Salah satunya yang dilakukan perseroan melalui penerbitan surat utang.

Raih Rp288 M dari IPO, Adhi Commuter Properti Genjot Ekspansi Bisnis

Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan, kali ini perseroan menerbitkan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan ll Tahap I Tahun 2017. Dana yang diincar mencapai Rp3,5 triliun. PUB II ditargetkan totalnya bisa meraup dana mencapai  Rp5 triliun.

Budi menjabarkan, dari perolehan dana sebesar Rp3,5 triliun tersebut, sebanyak Rp2,5 triliun untuk memperkuat modal kerja, yaitu untuk menyuntik proyek LRT. Sedangkan yang sebesar Rp500 miliar untuk penyertaan pada entitas anak, dan Rp500 miliar lagi untuk pelunasan utang obligasi yang juga dipergunakan untuk modal kerja perseroan yang tahun ini jatuh tempo.

Adhi Persada Gedung Jadi Kontraktor Utama Proyek CCM 2 Bogor

"Sejauh ini (proyek LRT) baru 15 persen selesai ya. Dari progres 15 persen itu, kita sudah belanja kira-kira Rp 3,5 triliun lah," ujarnya lewat keterangan resminya, Kamis, 25 Mei 2017.

Menurutnya, pendanaan LRT ini memang tak hanya menjadi fokus dari perseroan, melainkan juga menjasi fokusnya pemerintah. Jadi pemerintah pun, konsisten untuk membantu menggenjot pendanaan.

Anak Usaha Adhi Karya Bakal IPO, Cari Dana Rp1,6 Triliun Buat Ini

"Jadi gini, pendanaan LRT itu sekarang pemerintah sudah mempersiapkan. Saya kira akan segera diputuskan. Incase sampai akhir Desember nanti, kita harus menyiapkan dana sampai Rp9 triliun. Ya, salah satunya dari obligasi ini. Rp 9 triliun ity sampai akhir tahun ini," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur ADHI, Haris Gunawan menegaskan, sejauh ini untuk pendanaan LRT, perseroan juga gencar mencari pendanaan dari perbankan. 

"Tapi skema dari perbankan itu yang mengajukan kreditnya dari PT KAI. Nanti misalkan lewat Bank Mandiri, kalau sudah deal kita bisa ambil dari Bank Mandiri itu untuk LRT," tuturnya.

Sementara untuk PUB ll Adhi Karya Tahap l  ini, senilai Rp3,5 triliun itu, berjangka waktu lima tahun sejak tanggal emisi, dengan indikasi kisaran bunga tetap sebesar 8,75 persen sampai 9,5 persen per tahun dibayarkan setiap triwulan.

"Kupon itu sangat menarik. Karena lebih tinggi dari bunga yang ditawarkan perbankan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya