Buruh Harus Perjuang Miliki Saham di Perusahaan
Sabtu, 29 April 2017 | 06:49 WIBJakarta - Pekerja atau buruh diminta tidak perlu berunjuk rasa atau turun ke jalan untuk memperingati hari buruh internasional atau May Day. Sebab, kegiatan berunjuk rasa banyak membuang energi serta mengganggu ketertiban umum. Lebih baik buruh melakukan dialog internal di tingkat perusahaan mengenai situasi kerja serta hak-hak buruh. "Buruh bisa memperjuangkan agar buruh memiliki saham di perusahaan tempat bekerja sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT)," kata Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, di Jakarta, Jumat (28/4).
Menurut Hanif, masih banyak perusahaan di Indonesia yang tidak mengikutkan karyawannya dalam kepemilikan saham. "Coba berjuang secara santun di tingkat perusahaan. Tidak perlu unjuk rasa," kata dia.
Sementara itu, pada Jumat (28/4), Hanif juga mengikuti khataman Al Quran di Masjid Baitul Mustofa Kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat bersama sekitar 5.000 buruh di Bekasi.
Hadir juga dalam kegiatan yang digelar Nusantara Mengaji ini antara lain Inisiator Nusantara Mengaji, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Abdul Muhaimin Iskandar, dan Koordinator Nasional Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid. "Kerja itu penting, tapi keberkahan lebih penting karena kehidupan kadang di atas kadang di bawah," kata Hanif.
Hanif menekankan, pentingnya mengaji Al Quran sebagai penopang spiritualitas kaum buruh agar hidupnya berkah di dunia maupun di akhirat. "Dengan khataman Al Quran kehidupan spiritual buruh bisa menjadi kuat, karakternya mantap, dan bisa lebih produktif," tutur dia.
Koordinator Nasional Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid mengatakan kegiatan khataman ini bentuk kepedulian pihaknya dalam merangkul buruh bersama-sama menguatkan aspek religiusitas yang menjadi modal penting meningkatkan produktivitas dan profesionalitas.
"Inisiatif kami ini insya Allah mencetak sejarah sebagai kegiatan perdana di dunia yang menyambut May Day dengan khataman Al Quran," kata Ketua Umum Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) Jakarta ini.
Muhaimin mengatakan, khataman Al Quran secara bersama-sama merupakan bagian dari ikhtiar membangun bangsa, terutama menanamkan dan penguatan aspek mental.
Menurut dia, sebagai bangsa yang beragama, untuk mewujudkan cita-cita negara yang adil dan makmur tidak cukup hanya dengan bekerja keras, tetapi juga meminta pertolongan Allah.
"Bekerja untuk kemudian tawakkal kepada Allah merupakan cara terbaik bagi bangsa ini," kata Muhaimin yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Indonesia Optimistis Rebut Piala Thomas
2
Seusai Keputusan MK, Jokowi Ajak Bangsa Indonesia Bersatu Membangun Negara
4
Tanggapi Putusan MK, Presiden Jokowi: Tuduhan Politisasi Bansos Tidak Terbukti
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata