Bank Dunia Dukung Investasi Infrastruktur di Indonesia
Sabtu, 25 Maret 2017 | 10:09 WIBWashington - Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia, Jumat (24/3) waktu setempat, menyepakati tambahan dana sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun (kurs Rp 13.000 per dolar AS) untuk mendukung investasi infrastruktur oleh sektor swasta di Indonesia, yang tengah menghadapi kesenjangan infrastruktur.
Pembiayaan ini mendukung sektor swasta lembaga keuangan nonbank, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF). Bank Dunia dan International Finance Corporation (IFC) telah membiayai PT IIF yang memberikan fasilitas pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur yang layak di negeri ini.
"Ada kebutuhan besar untuk investasi di bidang infrastruktur dan sumber daya manusia atau orang-orangnya, karena Indonesia sudah menjadi negara yang makmur, negara dengan tingkat pendapatan yang tinggi. Infrastruktur yang lebih baik akan membawa peningkatan daya saing dan memperluas akses terhadap pelayanan pokok, yang memberkan manfaat bagi rakyat miskin di negara ini, "kata Country Director Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo A Chaves.
Infrastruktur yang lebih baik mengarah ke peningkatan daya saing dan memperluas akses terhadap layanan dasar, diuntungkan negara termiskin, "kata Rodrigo A.Chaves, Country Director Bank Dunia untuk Indonesia.
Indonesia membutuhkan pembiayaan infrastruktur sekitar $ 60 miliar per tahun, dengan kerugian lebih dari satu persen dari produk domestik bruto (PDB) karena kurangnya investasi di bidang infrastruktur. infrastruktur yang tidak memadai, ditambah dengan logistik dan transportasi yang lemah, telah menyebabkan kemacetan jalan, mengurangi energi, dan membuat pertumbuhan bisnis lebih lambat. Kondisi air dan sanitasi yang buruk juga menyebabkan masalah kesehatan.
Tambahan pembiayaan ini juga akan membuat PT IIF lebih leluasa membiayai proyek-proyek infrastruktur jangka panjang dan memperkuat ekuitas operasional perusahaan.
"Pasar infrastruktur Indonesia membutuhkan modal jangka panjang, khususnya utang jangka panjang dalam rupiah untuk memastikan bahwa proyek-proyek infrastruktur dibiayai secara berkelanjutan. Ada peningkatan pengakuan bahwa dana publik saja tidak akan cukup untuk mengisi kesenjangan pembiayaan infrastruktur, " kata Kepala Spesialis Sektor Keuangan Bank Dunia, Christopher Juan Costain.
Pada tahun 2009, Bank Dunia menyediakan dana sebesar US$ 100 juta untuk pembiayaan kepada PT IIF. Dana tersebut telah dipakai untuk mengembangkan 18 proyek di bidang transportasi, pembangkit listrik, energi baru terbarukan, dan telekomunikasi.
"Tambahan dana ini akan mendukung visi jangka panjang kami untuk menjadi katalis utama pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesai, khususnya oleh sektor swasta. Penguatan partisipasi sektor swasta menjadi keharusan untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek infrastruktur yang besar di seluruh negeri," papar Presiden Direktur dan CEO PT IIF, Ari Soerono.
Dukungan terhadap investasi infrastruktur merupakan komponen kunci kerangka kerja sama kemitraan kelompok Bank Dunia bagi Indonesia, yang fokus pada prioritas pemerintah yang telah memberikan dampak transformasional. Pemerintah telah menggenjot upayanya untuk meningkatkan infrastruktur di seluruh Indonesia.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Pertemuan PKS dan Nasdem Bahas Pilihan Oposisi atau Koalisi
2
Ini Alasan Mahfud MD Tak Hadiri Penetapan Capres-Cawapres di KPU
3
Prabowo: Bersatu Membangun Bangsa Tak Harus Jadi Koalisi atau Oposisi
5
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata