Kisruh Freeport Diyakini Tak Ganggu Investasi

Jakarta- Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah meyakini bahwa kisruh yang dihadapi pemerintah Indonesia dengan PT Freeport Indonesia (FI) tidak akan mengganggu iklim investasi di Tanah Air.

Menurut mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) ini, investasi di dalam negeri sejauh ini masih baik. Terbukti, pertumbuhan ekonomi di tahun 2016 mencapai 5,02 persen. Hal itu menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi.

"(Kisruh Freeport) Saya rasa tidak ya (pengaruhi investasi) karena apetite dunia internasional terhadap perekonomian kita juga cukup baik," kata Firmanzah yang ditemui di kantor Wakil Presiden (Wapres), Jakarta, Senin (20/2).

Dia mengatakan, beberapa lembaga rating internasional juga sudah menaikkan peringkat utang Indonesia sehingga berdampak positif. "Fiskal kita juga relatif lebih kredibel dibandingkan 2-3 tahun yang lalu. Jadi saya rasa apetite dunia internasional cukup tinggi di Indonesia," kata dia.

Apalagi, lanjutnya, data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan bahwa investasi yang masuk ke Indonesia cukup tinggi.

Sebagaimana diberitakan, BKPM mencatat realisasi investasi selama 2016 sebesar Rp 612,8 triliun, atau lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar Rp 594,8 triliun. Jika dibandingkan 2015 sebesar Rp 545,4 triliun, realisasi investasi 2016 meningkat 12,4 persen. Sementara realisasi penanaman modal asing (PMA) selama Januari hingga Desember 2016 mencapai Rp 396,6 triliun, atau meningkat 8,4 persen dibandingkan 2015.