Orang Tua Perokok, Anak-anak Berpikir Boleh Merokok

Rokok elektrik atau vape.
Sumber :
  • pixabay/LindsayFox

VIVA.co.id – Anak-anak yang tidak merokok, tetapi berada di sekitar orang dewasa yang merokok dengan rokok elektrik, mungkin mulai berpikir merokok secara teratur baik-baik saja, penelitian baru menunjukkan.

5 Fakta Selebgram Chandrika Chika Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Rokok tembakau telah merebak di kalangan remaja Amerika Serikat sejak tahun 1998, namun beberapa ahli khawatir bahwa rokok elektrik dapat mempromosikan penerimaan rokok tradisional dan mengubah tren tersebut, tulis tim peneliti dalam Journal of Adolescent Health.

"Komunitas kesehatan masyarakat telah bekerja sangat keras untuk mendidik penduduk tentang bahaya merokok, dan kami telah mengamati pergeseran penerimaan merokok yang sebagian menyebabkan penurunan prevalensi merokok," kata penulis utama studi Kelvin Choi kepada Reuters.

Chandrika Chika Ngaku Udah Pakai Narkoba Satu Tahun

"Rokok elektrik dapat membalikkan apa yang telah dicapai, tapi ada kurangnya data untuk mendukung atau menyangkal masalah ini. Itu sebabnya kami melakukan penelitian untuk mendapatkan jawaban yang dapat menginformasikan diskusi," kata Choi, seorang peneliti di National Institute on Minority Health dan Health Disparities di Bethesda Maryland.

Temuan peneliti menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik pada pemuda yang tidak pernah merokok dikaitkan dengan melihat merokok pada orang dewasa dapat diterima, yang pada gilirannya berhubungan dengan keterbukaan untuk mencoba merokok.

Terbongkar! Atlet e-Sport Terlibat Kasus Narkoba Liquid Ganja Bareng Chandrika Chika

Temuan studi membantu menjelaskan bagaimana penggunaan rokok elektrik dapat menyebabkan anak-anak merokok kemudian.

Untuk menguji ide, Choi dan rekannya menganalisa data dari sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2014 dan dijawab oleh hampir 70.000 siswa sekolah menengah dan sekolah tinggi di 765 sekolah di Florida.

Siswa ditanya apakah mereka pernah merokok atau menggunakan rokok elektrik atau jika mereka telah melihat atau mendengar iklan tentang alat pengisap rokok elektronik. Selain itu, mereka ditanya apakah hidup dengan siapa pun yang menggunakan rokok elektronik.

Anak-anak juga ditanya apakah teman-teman mereka dan anggota keluarga dewasa yang merokok dapat diterima. 

Sekitar 20 persen dari siswa SMA dan sekitar delapan persen dari siswa sekolah menengah telah mencoba rokok elektrik. Hampir 13 persen dari sekolah dasar tinggi dan 12 persen siswa sekolah menengah hidup dengan rokok elektrik.

Penelitian ini terbatas karena hanya melihat satu negara dan satu titik waktu, catat Choi. "Langkah-langkah berikutnya akan menguji apakah temuan kami benar-benar secara nasional, dan juga dikonfirmasi temuan kami dengan studi longitudinal," kata Choi.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya