BRI Tawarkan Kupon Obligasi Hingga 8,90%
Rabu, 26 Oktober 2016 | 19:07 WIBJakarta- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan II Bank BRI Tahap I Tahun 2016 dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 7 triliun. Penerbitan tersebut masuk dalam rangkaian dari Obligasi Berkelanjutan II Bank BRI dengan total keseluruhan sebesar Rp 20 triliun.
Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, obligasi tersebut diterbitkan dalam lima seri di mana seri A memiliki tenor 370 hari dengan indikasi kupon antara 6,50%-7,25% per tahun, seri B tenor 3 tahun di kupon 7,25%-8,00% per tahun, seri C tenor 5 tahun di kupon 7,50%-8,25% per tahun, seri D tenor 7 tahun di kupon 8,00%-8,75% per tahun, seri E tenor 10 tahun di kupon 8,15%-8,90% per tahun.
Obligasi ini menurutnya bertujuan untuk mendiversifikasi sumber pendanaan guna mendukung pengembangan bisnis melalui penyaluran kredit secara ekspansif, namun dengan prinsip prudential banking dan good corporate governance (GCG). "Ini lebih kepada pendanaan jangka panjang untuk ekspansi bisnis, terutama di segmen UMKM di mana porsi kredit ada 75% disana dan itu segmen yang cukup tinggi. Selain itu, kita ingin tingkatkan opsi untuk investor di pasar modal," ujarnya di Jakarta, Rabu (26/10).
Lebih lanjut, Haru mengklaim investasi obligasi ini sangat layak untuk dipertimbangkan mengingat tren tingakat suku bunga yang saat ini cenderung menurun. "Jika dibandingkan dengan obligasi milik pemerintah, obligasi yang ditawarkan oleh Bank BRI memiliki imbal hasil yang lebih menarik," ujarnya.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, penerbitan tersebut bertujuan untuk mengamankan likuiditas perseroan atas kebutuhan dana-dana jangka panjang untuk tahun depan.
Emisi obligasi tersebut juga berdasarkan kondisi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang lebih lambat jika dibandingkan dengan laju kredit. Tercatat rasio kredit terhadap pendanaan (Loan to Deposit Ratio) BRI sudah mencapai 87% dan akan dioptimalkan menjadi 90% hingga akhir tahun. "LDR akan kami optimalkan, namun masih dalam batas yang aman. Dengan ini kami juga akan optimalkan pertumbuhan kredit hingga dua digit," ujar Asmawi.
Dari sisi pendanaan, BRI mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,8% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi sebesar Rp 665,5 triliun. Adapun dari total DPK yang berhasil dihimpun sebanyak 57,6% dalam bentuk dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang terdiri dari tabungan dan giro sebesar Rp 383,4 triliun, sementara sisanya sebesar 42,4% dihimpun dalam bentuk deposito sebesar Rp 282,1 triliun. "Hingga akhir tahun DPK kami targetkan tumbuh 8%-10%, dan CASA di 57%," sebutnya.
Obligasi ini mendapatkan peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Indonesia (Pefindo). Sedangkan, penjamin pelaksana emisi efek PT Bahana Securities, PT BCA Sekuritas, PT Danareks Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities.
Adapun, periode penawaran awal (bookbuilding) obligasi ini akan dilakukan pada 26 Oktober-9 November 2016, dengan tanggal efektif diharapkan pada 21 November 2016. Sedangkan periode penawaran umum akan dilaksanakan pada 22-23 November 2016. Setelah itu, untuk tanggal penjatahan akan dilakukan pada 28 November 2016, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 29 November 2016
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
PKS Bakal Temui Gerindra, Sinyal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Israel Desak Mossad Singkirkan Pemimpin Hamas
2
PKS Bakal Temui Gerindra, Sinyal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata