ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

AirNav Operasikan Lima Radar Baru Senilai Rp 146 Miliar

Minggu, 23 Oktober 2016 | 16:16 WIB
TM
B
Penulis: Tri Murti | Editor: B1
Air traffic Control AirNav Indonesia. GA Photo/Mohammad Defrizal
Air traffic Control AirNav Indonesia. GA Photo/Mohammad Defrizal (ga photo/Mohammad Defrizal)

Jakarta - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (LPPNPI) atau AirNav Indonesia telah membeli lima radar baru pada 2016 senilai Rp 146 miliar. Rinciannya adalah dua radar ditempatkan di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta (Rp 75 miliar) serta masing-masing satu radar di Yogyakarta (Rp 24 miliar), Pekanbaru (Rp 22 milliar), dan Padang (Rp 25 miliar). Seluruh radar buatan Indra, perusahaan Spanyol, dibeli sebagai bagian dari program peremajaan fasilitas navigasi penerbangan dengan investasi total tahun ini mencapai Rp 2,2 triliun.

Direktur Teknik AirNav Indonesia Lukman F Laisa mengatakan, penggantian radar di Bandara Soekarno-Hatta, Yogyakarta, dan Pekanbaru dilakukan untuk menggantikan radar yang sudah tua. Radar di Bandara Soekarno-Hatta berusia 32 tahun, Yogyakarta 18 tahun, dan Pekanbaru 35 tahun.

"Usia ideal radar adalah 15 tahun, maka dari itu kami mengganti radar di tiga kota tersebut. Pada tahun 2015, usia rata-rata radar AirNav Indonesia yang beroperasi adalah 11,5 tahun. Peremajaan radar yang dilakukan pada 2016 ini menjadikan usia rata-rata radar AirNav Indonesia menjadi 9,5 tahun," kata Lukman dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (23/10).

Lukman menjelaskan, empat radar beroperasi pada 2016, sedangkan radar di Padang direncanakan beroperasi pada semester I-2017. Radar di Padang merupakan bagian dari pengembangan pelayanan navigasi penerbangan pada wilayah Samudera Hindia. Pelayanan navigasi penerbangan di wilayah tersebut akan meningkat dari non-radar menjadi radar. Data radar akan dikirim kepada Air Traffic Control System yang berada di Pekanbaru dan Jakarta (Jakarta Air Traffic Services Center/JATSC) sehingga dapat melayani wilayah Samudera Hindia dan wilayah yang selama ini terhalang oleh Bukit Barisan. Peningkatan pelayanan navigasi penerbangan dari non-radar menjadi radar akan berdampak terhadap peningkatan keselamatan dan efisiensi penerbangan.

ADVERTISEMENT

Kelima radar baru AirNav Indonesia ini merupakan jenis terbaru dengan teknologi yang mutakhir, yakni Primary Surveillance Radar (PSR) tipe ASR-12 dan Mono Pulse Secondary Surveillance Radar (MSSR). MSSR Mode S berfungsi untuk memberitahukan posisi, kecepatan, dan tipe pesawat, serta nomor penerbangan bagi pesawat yang dilengkapi transponder, sedangkan PSR menjelaskan posisi pesawat bagi pesawat yang belum dilengkapi transponder.

"Modernisasi peralatan merupakan bagian dari rencana strategis AirNav Indonesia yang tahun ini genap berusia 4 tahun", ujar Direktur Utama AirNav Indonesia Bambang Tjahjono.

Bambang menuturkan, AirNav akan terus melanjutkan program modernisasi peralatan navigasi penerbangan. Tidak hanya peralatan, AirNav Indonesia akan memodernisasi seluruh sistem navigasi penerbangan di Indonesia. Bambang menegaskan, sebagai satu-satunya lembaga penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia, pihaknya akan terus bekerja keras untuk memastikan keselamatan penerbangan nasional.

Airnav Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada 13 September 2012. Airnav Indonesia didirikan sesuai amanat UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan bertugas menyediakan pelayanan navigasi penerbangan. AirNav melayani navigasi penerbangan di 273 titik layanan di seluruh Indonesia. Selain itu, AirNav juga melakukan pelayanan navigasi penerbangan di sejumlah ruang udara negara lain. Luas ruang udara Indonesia adalah 1.476.049 NM, sementara AirNav melayani Flight Information Region (FIR) seluas 2.219.629 NM.



Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Ikuti Berita-Berita Ekonomi Terkini Hanya di IDTV

Bagikan

BERITA TERKAIT

Periode Angkutan Lebaran 2024, AirNav Layani 52.567 Pergerakan Pesawat

Periode Angkutan Lebaran 2024, AirNav Layani 52.567 Pergerakan Pesawat

NASIONAL
Atasi Kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta, Airnav Optimalkan Penggunaan Runway

Atasi Kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta, Airnav Optimalkan Penggunaan Runway

MEGAPOLITAN
Airnav: Kebakaran TPA Rawa Kucing Pengaruhi Penerbangan Pesawat di Soekarno-Hatta

Airnav: Kebakaran TPA Rawa Kucing Pengaruhi Penerbangan Pesawat di Soekarno-Hatta

MEGAPOLITAN
Airnav Semarang Minta Masyarakat Patuhi Larangan Balon Udara

Airnav Semarang Minta Masyarakat Patuhi Larangan Balon Udara

NUSANTARA

BERITA LAINNYA

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

B-FILES


Mudik Lebaran 2024: Fenomena Migrasi, Kesiapan Infrastruktur, dan Perputaran Uang

Opini Text

Anak Blasteran

Anak Blasteran

Paschasius HOSTI Prasetyadji