Harga Emas Naik Tipis Setelah Bursa AS Melemah
Sabtu, 22 Oktober 2016 | 11:20 WIBChicago- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pada perdagangan Jumat waktu setempat atau Sabtu pagi WIB (22/10) melemah setelah bursa saham atau pasar ekuitas Amerika Serikat (AS) melemah.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik tipis US$ 0,2 (0,02 persen) menjadi US$ 1.267,70 per ounce.
Rendahnya volume perdagangan dan tidak ada berita ekonomi utama menjadi pemicu stagnan harga emas. ApalagiDow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun 16,6 poin (0,09 persen) mencapai 18.145.
Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sebaliknya, ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Kenaikan logam mulia tertahan karena indeks dolar AS menguat 0,44 persen menjadi 98,76 pada pukul 18.15 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Para pedagang sedang menunggu data ekonomi dan pidato Fed pada minggu depan, seperti Indeks Manufaktur PMI pada Senin (24/10), bersama dengan beberapa pidato Fed.
Kemudian, laporan kepercayaan konsumen dan Indeks Manufaktur Fed Richmond pada Selasa (25/10), laporan perdagangan internasional dalam barang dan laporan penjualan rumah pada Rabu (26/10), laporan pesanan barang-barang tahan lama dan klaim pengangguran mingguan pada Kamis (27/10), serta laporan produk domestik bruto pada Jumat (28/10).
Karena para investor sedang menunggu rilis data utama minggu depan, pasar pada Jumat fokus pada potensi kenaikan suku bunga Fed akhir tahun ini. Investor percaya Fed akan menaikkan suku bunga 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember.
Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 adalah pada sembilan persen untuk pertemuan November 2016, dan 70 persen pada pertemuan Desember.
Perak untuk pengiriman Desember turun 5,6 sen (0,32 persen) menjadi US$ 17,493 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun US$ 3,1 (0,33 persen) menjadi US$ 932,30 per ounce.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
3
Kota Makkah dan Madinah Bakal Diguyur Hujan Lebat
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata