Konsultasi Agama Islam Konsultasi Agama Islam
recent

Breaking News

recent
جاري التحميل ...

Sulit Jodoh dan Cara Meminta Maaf pada Ibu yang Meninggal

Sulit Jodoh dan Cara Meminta Maaf pada Ibu yang Meninggal
CARA MINTA MAAF PADA IBU YANG SUDAH WAFAT

Assalamualaikum ustad. Saya mau bertanya dulu ketika ibu saya masih hidup (sekarang sudah mati) saya suka melawan ibu kemudian ibu saya menyumpahi saya menjadi perawan tua seumur hidup. Sekarang saya sudah cukup umur dan masih tetap belom punya pacar apalagi calon suami. Batin saya suka menangis ustad kalo lihat teman sudah menikah bahkan adik kelas pun sudah menikah. sekarang ibu sudah meninggal dan saya sangat menyesal ustad.

Yang saya mau tanyakan
1. Bagaimana saya meminta maaf ke ibu saya yang sudah meninggal agar sumpah ibu tidak menjadi nyata pak ustad?
2. apakah amalan amalan yang bisa saya lakukan agar ibu saya ridho kepada saya sehingga saya bisa bertemu jodoh saya pa ustad?
3. apakah ibu saya termasuk dzolim kepada saya karna menghalangi jodoh saya ustad?
4. apakah sumpah ibu saya bisa dihapuskan sehingga saya bisa menikah seperti orang orang usad?

TOPIK SYARIAH ISLAM
  1. CARA MINTA MAAF PADA IBU YANG SUDAH MENINGGAL
  2. SUAMI MALAS BEKERJA DAN TIDAK SHALAT
  3. SUAMI MENOLAK PERMINTAAN CERAI ISTRI
  4. ANTARA IBU DAN SUAMI
  5. CARA KONSULTASI AGAMA
ustad mohon jawabannya pak. jujur saya suka menangis dan putus asa bila mengingat masalah ini pak.saya tak sanggup jika menjadi perawan tua dan jadi bahan omongan orang. saya pun ingin merasakan rumah tangga dan memiliki keturunan ustad. saya gak mau menjadi perawan tua
pak.trimakasih jawabannya pak.


JAWABAN

1. Cara meminta maaf pada orang tua, baik ibu atau ayah, yang sudah wafat atau meninggal adalah dengan memperbanyak istighfar (memohonkan ampun pada Allah) untuknya, mendoakannya, dan memperbanyak berbuat kebaikan.

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar, hlm. 1/346, menyatakan dalam kasus dosa pada orang yang meninggal:

فإن كان صاحب الغيبة ميتاً أو غائباً ، فقد تعذر تحصيل البراءة منها ، لكن قال العلماء : ينبغي أن يكثر الاستغفار له ، والدعاء ، ويكثر من الحسنات .

Artinya: Apabila orang yang pernah digosipi itu mati atau tidak diketahui keberadaannya sehingga tidak bisa meminta maaf padanya, maka ulama berpendapat: Hendaknya penggosip memperbanyak istighfar padanya, mendoakannya, dan memperbanyak berbuat kebaikan.
Baca detail: Cara Meminta Maaf pada Orang yang Sudah Mati atau Hilang

2. Baca doa-doa berikut setiap selesai shalat agar mudah dapat jodoh:
-

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ زَوْجًا طَيِّبًا وَيَكُوْنُ صَاحِبًا لِى فِى الدِّيْنِ وَالدُنْيَا وَالْأَخِرَة

Artinya: Ya Tuhan, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia & akhirat.

-

رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْوَٰرِثِينَ

Artinya: Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik.

-

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Artinya: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh (isteri-isteri) kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa.

3. Yang menentukan jodoh itu bukan ibu anda, tapi Allah. Oleh karena itu, mintalah pada Allah dengan doa dan berusaha.

4. Tentu saja bisa kalau Allah berkehendak. Maka, mintalah ampun pada Allah, doakan ibu agar diampuni segala dosanya dan mintalah jodoh yang diridhoi Allah yang akan membawa kebaikan bagi anda dunia dan akhirat.

Baca juga:

- Cara Memilih Jodoh
- Cara Mudah Mendapat Jodoh
- Mengapa Sulit Dapat Jodoh?
- Rejeki, Jodoh, Mati Sudah Ditentukan?
- Dilema Wanita Menentukan Jodoh

______________________


SUAMI MALAS BEKERJA DAN TIDAK SHALAT

Assalamualaikum Wr. Wb.
Pak ustadz yang saya hormati, Saya mohon izin meminta nasihat.
Setelah menikah keluarga kami mendapat ujian, yaitu suami saya berhenti bekerja.
Sejak menikah sampai satu tahun perjalanan rumah tangga, saya tidak pernah mendapatkan nafkah dari suami. Untuk memenuhi kebutuhan di rumah, mengandalkan uang kerja saya sebagai honor yang kurang lebih 500 ribu sebulan.
Terkadang orang tua saya merasa kasihan dan rutin memberikan sedekah untuk kami. Pernah orang tua saya membantu suami mencarikan pekerjaan, tapi suami saya tidak mau dan saya tidak tahu alasannya kenapa karena jika ditanya dia hanya diam saja.
Beda halnya dengan mertua saya, ibu suami tidak pernah peduli bahkan beliau rutin meminta uang untuk berobat kepada saya, yang biayanya tidak sedikit. Padahal mertua saya tahu bahwa anaknya belum bekerja.

Baru saya tahu bahwa suami mempunyai banyak hutang, sampai biaya pernikahan saya ternyata juga hutang, bahkan sekarang bunganya bertambah setiap hari, untuk membayar bunganya saja sulit. Padahal saat menikah dulu, maharnya pun seikhlas pihak laki laki saja, begitu pinta orang tua ulun. Kondisi saya sekarang sedang kurang sehat, saya sudah berkali kali pingsan saat bekerja.

Saya sedih ketika suami tidak pernah memberi nafkah tetapi sering meminta uang. Tapi lebih sedih lagi melihat suami yang jauh dari Allah, tidak sholat, dan tidak membimbing saya dalam urusan agama. Saya sering dan hampir setiap kali selalu mengingatkan tetapi jawabnya hanya nanti nanti dan ujung ujungnya tidak dikerjakan.
1. Saya tidak ingin cerai ustadz. Apa yang harus saya lakukan. Saya ingin sabar, tetapi ada kalanya saya seringkali menangis karena tidak kuat menahan beban. Saya ingin meminta nasihat, terima kasih pak ustadz.
Wassalamualaikum Wr. Wb

JAWABAN

1. Dalam kasus Anda, maka sudah terpenuhi syarat bagi anda untuk meminta cerai atau melakukan gugat cerai. Baik menurut sudut pandang negara maupun agama. Baca detail: Cerai dalam Islam

Namun, kalau anda masih mencintainya dan masih ingin berumah tangga dengannya, maka anda harus banyak bersabar dan selalu mendoakan dia agar bisa berubah. Tentu saja usaha-usaha nyata harus dilakukan seperti mengajak suami bersilaturahmi ke ulama, ustadz, kyai dan lain-lain dan meminta nasihat mereka agar aura ulama yang dikunjungi bisa menular pada suami dan anda.

______________________


SUAMI MENOLAK PERMINTAAN CERAI ISTRI

assalamualaikum..
semoga ustad dan kita smua mendapat nikmat dan rizki islam dari allah..

ustad..saya ingin menanyakan beberapa hal..
terutama untuk perubahan diri saya..

saya seorang laki2 usia 26 tahun.saya sudah menikah sekitar 4 tahun dan di beri 1 orang anak..

saat ini rumah tangga saya dilanda masalah yg berat..istri saya meminta kita pisah.dan saya tidak menyanggupi nya..
semua berawal dari keributan saya dengan istri,dan mertua saya menjadi andil kepada istri saya dan berkata ia tidak akan ridha kalau saya tetap melangsungkan hubungan pernikahan..
dan istri saya menerima..

jujur saya pribadi sangat sayang akan istri dan anak saya dan tidak siap untuk berpisah.

saya pribadi bukanlah org yg taat agama pd awal nya..dan mungkin bs dikatakan jauh dari agama..
tapi saat ini saya siap merubah smua dengan niat ikhlas dan tulus,saya siap menjalankan syariat islam demi keselamatan saya dan demi keutuhan keluarga saya.

saya mhon ustad..beri saya pencerahan..
saya sangat berat menghadapi smua ini dan saya sangat menyayangi istri saya..

terima kasih atas tanggapan nya.
wassalamualaikum.

JAWABAN

______________________


ANTARA IBU DAN SUAMI

Assalamualaikum ustadz..
Bapak saya sudah meninggal,dan ibu meminta saya untuk menemaninya selama masa iddah 4 bulan 10 hari,padahal ibu tidak sendiri ada kakak laki-laki saya dan istrinya tinggal bersama ibu,namun kaka ipar saya tidak menemani ibu saya,dia memilih untuk diam di kamar bersama anaknya,sementara ibu saya hanya di temani adik saya yang autis..bagaimana ya ustadz sementara suami saya hanya mengizinkan saya sampai 7 hari ayah meninggal untuk menemani ibu.

Pertanyaan saya :
1. Apa sajakah yang di perbolehkan istri keluar rumah selama masa iddah mati?
2. Apakah kaka ipar saya salah tidak menemani,mengajak ngobrol ibu saya dan memilih diam di kamar,karna kaka ipar saya tidak betah tinggal di rumah bersama ibu mertua?
3. Apakah anak laki-laki lebih wajib taat kepada ibu daripada anak perempuan yang sudah menikah.?
4. Apakah saya harus menuruti keinginan ibu untuk menemaninya slama masa iddah,sementara suami saya hanya mengizinkan slama 7 hari saja?
5. Ketika ibu memaksa anak perempuannya yang sudah menikah untuk menuruti keinginannya,sementara anak perempuannya lebih mentaati suaminya dan membiarkan keinginan ibunya. Apakah anaknya berdosa atau tidak?
6. Lebih wajib mana anak perempuan yang sedang menuntut ilmu di pesantren dan anak perempuan yang sudah menikah untuk mentaati ibunya?
7. Apakah saya salah lebih mengutamakan hak suami saya daripada ibu saya?
8. Apa yang harus saya lakukan sekarang,saya sangat cape,batin saya sakit..karna keluarga yang tidak mengerti kondisiku bersama suami,selalu menuntut saya untuk menemani ibu saya di sana..padahal banyak yang menemani ibu saya..sementara saya disini harus nurut sama suami dan banyak urusan yang harus saya dan suami urusi..?

JAWABAN

عن الكاتب

Tanya Ustadz

التعليقات


Kontak

Untuk mengajukan konsultasi ke KSIA, silahkan mengirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com. Pertanyaan tidak boleh lebih dari tiga dan tanpa subpertanyaan. Untuk lebih detail, klik penjelasannya di sini!

Terbaru

    islamiy.com

    جميع الحقوق محفوظة

    Konsultasi Agama Islam