Tautan-tautan Akses

China Desak G7 untuk Keluarkan Laut China Selatan dari Agenda KTT


Kepulauan Spatly yang dikenal juga sebagai Itu Aba, terlihat dari pesawat militer yang membawa wartawan internasional ke wilayah Laut China Selatan, 23 Maret 2016 (Foto: dok).
Kepulauan Spatly yang dikenal juga sebagai Itu Aba, terlihat dari pesawat militer yang membawa wartawan internasional ke wilayah Laut China Selatan, 23 Maret 2016 (Foto: dok).

China memperingatkan negara-negara anggota G7 agar tidak mengadakan pembicaraan yang menurutnya dapat memperburuk ketegangan di Laut China Selatan.

Sengketa maritim adalah salah satu isu yang dibahas pemimpin dari tujuh negara anggota G7 yang diperkirakan akan dibahas dalam pertemuan mereka di Tokyo pekan ini.

Presiden Amerika Barack Obama, berbicara pada pembukaan KTT G7 di Jepang hari Kamis, mengatakan, para pemimpin G7 berniat membahas Laut China Selatan serta isu-isu internasional terkini lainnya. “Kami mulai menyentuh sebagian isu keamanan yang penting bagi kami semua, Laut China Selatan dan keamanan maritim,” ujar Obama.

Bulan lalu, menteri-menteri luar negeri G7 mengeluarkan pernyataan bersama mengenai keamanan maritim pada akhir pertemuan mereka, di mana mereka menyatakan keprihatinan mengenai situasi di Laut China Timur dan Laut China Selatan. Meskipun pernyataan itu tidak secara khusus menyebut China dan meminta semua negara agar menahan diri untuk tidak membangun pulau-pulau buatan di Laut China Selatan, Beijing bereaksi keras dengan menuduh kelompok ini memihak.

Menjelang KTT pekan ini di Ise Shima, di mana isu ini kemungkinan besar diangkat bersama sejumlah topik lainnya, Beijing bersikap proaktif dalam melontarkan tentangan dan pernyataan.

Dalam brifing khusus, Kamis, Menteri Luar Negeri China Wang Yi berkesempatan mengemukakan keprihatinan Beijing. Ketika ditanya apakah KTT G7 merupakan ajang yang baik untuk membahas isu Laut China Selatan, Wang mengatakan bahwa itu adalah hal yang harus diputuskan oleh para pemimpin G7. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG