JAKARTA- Ketua MPR-RI, Zulkifli Hasan menjelaskan, Indonesia merupakan negara yang sangat demokratis. Dimana semua orang punya hak yang sama, tidak membedakan antara mayoritas maupun minoritas, hal tersebut ia katakan saat menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusalam, Vincent Guerend, di ruang kerjanya, Gedung Nusantara III Lantai 9, Kompleks Parlemen Jakarta, Kamis (11/02/2016).

Dalam pertemuan itu, Ketua MPR menjelaskan tentang lembaga MPR dan kehidupan toleransi di Indonesia. "Setelah amandemen UUD, MPR sama sederajat dengan lembaga negara lainnya. Namun, MPR memiliki kewenangan tertinggi karena bisa mengubah konstitusi, melantik dan memberhentikan presiden, dan menjaga konstitusi," jelasnya.

Dalam hal toleransi, Zulkifli mengatakan Indonesia adalah negara mayoritas muslim. Indonesia negara demokratis ketiga di dunia. "Tidak ada perbedaan antara mayoritas dan minoritas. Semua orang memiliki hak dan kesempatan yang sama. Kami tidak mentolerir radikalisme," katanya.

Kepada Dubes Uni Eropa, Zulkifli mengundang parlemen dari Barat untuk menyaksikan kehidupan berbangsa dan berengara di Indonesia. "Islam di Indonesia bisa menjadi contoh, tidak seperti negara di Timur Tengah, kami tidak setuju dengan radikalisme. Ini agar bisa disampaikan kepada masyarakat Uni Eropa," lanjutnya.

Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa Guerend dalam pertemuan tersebut menjelaskan, Uni Eropa berharap besar bisa bekerjasama dengan Indonesia di berbagai bidang seperti perdagangan, sosial, dialog peradaban dan lainnya. "Sekarang ini ada sekitar 9000 mahasiswa Indonesia belajar di Uni Eropa. Mahasiswa Uni Eropa juga banyak belajar di indonesia," tukas Guerend.

Guerend juga mengungkapkan neraca perdagangan antara indonesia dan Uni Eropa mencapai 5 miliar Euro, dan Indonesia sendiri mengalami surplus. Guerend berharap Indonesia menjadi pasar yang terbuka untuk investasi dari Eropa. "Indonesia pasar yang menarik," katanya.

Ketua MPR juga sepakat, banyak hal yang bisa dikerjasamakan antara Indonesia dan Uni Eropa, termasuk perdagangan, investasi, dan sosial budaya. Zulkifli meminta negara Uni Eropa tidak perlu khawatir untuk berinvestasi di Indonesia. rls