Investasi Hilir Sawit Melambat
Senin, 30 November 2015 | 21:52 WIBJakarta – Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) menyatakan bahwa investasi hilir pengolahan minyak sawit di Tanah Air mulai melambat. Geliat investasi dan ekspansi industri hilir sawit mencapai puncak pada 2012-2013 pascaditerbitkannya PMK No 128 Tahun 2011 yang menetapkan pengenaan bea keluar (BK) atas minyak sawit dan turunannya.
Wakil Ketua Umum DMSI Sahat Sinaga mengatakan, saat periode 2012-2013, investasi hilir sawit mencapai US$ 2,7 miliar. Namun, sampai saat ini belum ada investasi hilir baru. "Sejak diterbitkannya PMK 128 Tahun 2011, selama dua tahun 2012-2013, adalah periode keberhasilan Indonesia menarik investasi hilir sawit, hingga mencapai US$ 2,7 miliar," kata dia di Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan, kapasitas refinery memang sudah mencapai 45 juta ton, namun saat ini belum ada kebutuhan penambahan lagi. Investasi hilir minyak sawit memang tidak mudah bagi pemain baru, apalagi untuk oleochemical yang merupakan komoditas dengan pasar khusus. "Hanya pemain yang sudah lama yang benar-benar bisa bertahan. Tidak bisa hanya coba-coba masuk berinvestasi di situ," ungkap dia.
Di hulu pun, kata dia, investasinya sedang tiarap akibat kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang baru terjadi akhir-akhir ini. "Namun investasi di hulu bisa disiasati dengan melakukan program intensifikasi dan juga replanting," tutur Sahat.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
IHSG Menguat Awal Perdagangan Rabu 8 Mei 2024
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata