BKPM dan Menteri Pertanian Australia Bahas Investasi Sapi
Rabu, 7 Oktober 2015 | 17:14 WIBJakarta –Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menerima kunjungan Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air Australia, Barnaby Joyce, terkait pembahasan pasokan sapi, gula, dan jagung.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan sejalan rencana pemerintah mencanangkan program swasembada sapi dengan Australia sebagai salah satu negara utama pemasok ternak sapi hidup dan daging sapi ke Indonesia, pertemuan kedua pihak membahas kunjungan tersebut.
"Khusus untuk pengembangan swasembada sapi, Indonesia dan Australia sudah memiliki program kemitraan Indonesia-Australia Partnership in Food Security on Red Meat and Cattle Sector (cattle partnership). Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan yang dilakukan di Australia pada bulan Agustus yang lalu yang menghasilkan kesepakatan mendukung program kemitraan dalam hal program pembiakan sapi, peningkatan kapasitas SDM Indonesia untuk peternakan sapi dan pertukaran pengetahuan," kata Franky di Jakarta, Rabu (7/10).
Barnaby menyampaikan bahwa pihaknya siap membantu Indonesia dalam mewujudkan program swasembada sapi tersebut. "Australia dapat berperan dalam bidang riset genetik dan pengembangan breeding. Asalkan diberikan waktu yang cukup, maka kami siap mendukung program pemerintah Indonesia," kata Barnaby.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Himawan Hariyoga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia merencanakan untuk mengalokasikan lahan seluas satu juta hektare untuk pengembangan peternakan sapi di Indonesia. "Dari hitungan pakar di pihak kami, untuk mendukung program swasembada sapi dibutuhkan sapi indukan sebanyak 450.000 ekor," kata Himawan.
Selain dukungan pengembangan swasembada sapi, dalam pertemuan tersebut Franky juga menyinggung tindak lanjut minat investasi dari sepuluh investor Australia yang sudah melakukan pertemuan one on one dengan pihak BKPM saat kegiatan pemasaran investasi di Australia, Agustus lalu. Menurut Franky, pihak Australia menjelaskan investor tersebut diharapkan dapat dipertemukan dengan mitra potensial dari Indonesia. BKPM akan memfasilitasi pertemuan tersebut saat kunjungan lanjutan Kepala BKPM ke Australia, November mendatang. Selain itu, Menteri Perdagangan dan Investasi Australia, Andrew Robb juga akan memimpin delegasi 250 pengusaha Australia untuk berkunjung ke Indonesia pada tanggal 17-21 November 2015.
Sebagaimana diketahui, saat kegiatan marketing investasi di Australia, Agustus yang lalu, BKPM menerima komitmen investasi senilai US$ 652 juta dari sepuluh perusahaan yang bergerak di sektor industri galangan kapal, industri kimia, sektor migas, dan fasilitas kepelabuhanan.
Franky menilai bahwa minat investasi Australia memang menunjukkan tren yang meningkat. Hal ini tampak dari antusiasme calon investor yang menghubungi kantor IIPC (Indonesia Investment Promotion Center) Sydney yang merupakan kantor perwakilan BKPM untuk melakukan promosi investasi di Australia, Selandia Baru dan Kepulauan Pasifik. Dalam periode 22 Oktober 2014-2 Oktober 2015 BKPM sudah mengidentifikasi minat investasi dari Australia US$ 1,5 miliar di mana US$ 970 juta di antaranya diharapkan dapat segera ditindaklanjuti melalui pengajuan izin prinsip ke BKPM. Minat tersebut tersebar di sektor infrastruktur, pertanian, industri padat karya, substitusi impor dan hilirisasi pertambangan.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Jamaika Resmi Mengakui Negara Palestina
1
Menunggu Jadwal Pelantikan, Gibran Akan "Belanja Masalah" yang Ada di Warga
2
4
Ini Alasan Mahfud MD Tak Hadiri Penetapan Capres-Cawapres di KPU
5
Prabowo: Bersatu Membangun Bangsa Tak Harus Jadi Koalisi atau Oposisi
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata