Ruang KUR Tak Optimal, Jokowi Minta Terobosan
Senin, 5 Oktober 2015 | 19:34 WIBJakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan laporan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menurutnya masih rendah. Oleh karena itu, Jokowi meminta para pembantunya melakukan terobosan dengan adanya ruang untuk KUR hingga Rp 30 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini.
"Oktober, November, Desember saya harapkan ada terobosan-terobosan penting, sehingga pelaku usaha mikro kecil dan menengah bisa mendapatkan permodalan," kata Jokowi di kantor presiden saat membuka rapat terbatas mengenai KUR, Jakarta, Senin (5/10).
Presiden menegaskan, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah harus memperoleh perlindungan sehingga sektor ini makin berdaya saing.
Dari ruang fiskal Rp 30 triliun itu, kata presiden, bunga untuk KUR kini hanya 12 persen yang sebelumnya 22 persen. Sementara tahun depan, bunga ditargetkan 9 persen.
"Skema KUR bisa dilakukan perorangan dan kelompok, tidak hanya usaha produksi tapi juga usaha-usaha perdagangan bisa dijangkau dengan KUR," lanjutnya.
Untuk mengoptimalkan hal tersebut, presiden meminta para menterinya intens berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, kemudian memaparkan progres penyaluran KUR dalam rapat tersebut.
"Sehingga ada kelonggaran dan relaksasi aturan mendukung program KUR yang kita lakukan ini," tambah Jokowi soal koordinasi para menteri dengan OJK tersebut.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata