ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Indef: Paket Kebijakan Ekonomi Tahap II Lebih Fokus

Sabtu, 3 Oktober 2015 | 20:39 WIB
B
B
Penulis: BeritaSatu | Editor: B1
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) berdiskusi dengan Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro (kiri) saat mengumumkan regulasi pemangkasan izin investasi terkait paket kebijakan ekonomi tahap II, di Kantor Presiden, Jakarta, 29 September 2015
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) berdiskusi dengan Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro (kiri) saat mengumumkan regulasi pemangkasan izin investasi terkait paket kebijakan ekonomi tahap II, di Kantor Presiden, Jakarta, 29 September 2015 (Antara/Yudhi Mahatma)

Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II yang dikeluarkan pemerintah lebih terfokus untuk memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas investasi.

"Dengan berfokus seperti itu, bisa meningkatkan investasi yang akan masuk ke Indonesia," kata peneliti Indef Imaduddin Abdullah setelah diskusi bisnis dan ekonomi Politik yang digelar Indef bertajuk "Rupiah Tersungkur, Paket Ekonomi Meluncur" di Jakarta, Sabtu (3/10).

Investasi yang masuk ke Indonesia, lanjut dia, akan memberikan berbagai dampak, pertama pasokan dolar Amerika Serikat (AS) yang meningkat sehingga kurs rupiah akan lebih terkendali.

Selain itu, menurut Imaduddin, investasi juga akan menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Ini akan menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan permintaan domestik," tuturnya.

Kendati kebijakan perekonomian tersebut baik, dikemukakannya, realisasi investasi tidak akan mungkin terjadi dalam jangka waktu yang dekat.

Oleh karena itu, menurut dia, perlu adanya pengelolaan ekspektasi pasar yang sudah berharap kebijakan ekonomi tahap II akan terasa dalam waktu yang relatif dekat waktu rilis dengan paket kebijakan ekonomi tersebut.

"Harus dilakukan pengelolaan tersebut, karena jika gagal, dampaknya akan mengakibatkan kredibilitas pemerintah dianggap rendah, kepercayaan pasar akan menurun dan pertumbuhan ekonomi terhambat," katanya menambahkan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Ikuti Berita-Berita Ekonomi Terkini Hanya di IDTV

Bagikan

BERITA TERKAIT

Efek Ramadan dan Lebaran 2024 Diperkirakan Terbatas, Aprindo Tetap Optimistis

Efek Ramadan dan Lebaran 2024 Diperkirakan Terbatas, Aprindo Tetap Optimistis

EKONOMI
Indef: Permendag 36 Kurang Efektif karena Impor Ilegal Lewat Jalan Tikus

Indef: Permendag 36 Kurang Efektif karena Impor Ilegal Lewat Jalan Tikus

EKONOMI
Indef: Kurangi Impor Ilegal dengan Pembatasan Barang Bawaan dan Pengawasan Perbatasan

Indef: Kurangi Impor Ilegal dengan Pembatasan Barang Bawaan dan Pengawasan Perbatasan

EKONOMI
Indef Ramal Pertumbuhan Ekonomi 2024 Hanya 4,8%

Indef Ramal Pertumbuhan Ekonomi 2024 Hanya 4,8%

EKONOMI
Kelas Menengah Merana, Ekonom Indef Usul APBN Beri Insentif Belanja Produktif

Kelas Menengah Merana, Ekonom Indef Usul APBN Beri Insentif Belanja Produktif

EKONOMI
Riset INDEF: Kampus UMKM Shopee Jadi Program Pelatihan Paling Populer

Riset INDEF: Kampus UMKM Shopee Jadi Program Pelatihan Paling Populer

EKONOMI

BERITA LAINNYA

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

B-FILES


Mudik Lebaran 2024: Fenomena Migrasi, Kesiapan Infrastruktur, dan Perputaran Uang

Opini Text

Anak Blasteran

Anak Blasteran

Paschasius HOSTI Prasetyadji