Menperin: Pengusaha Kanada Berminat Investasi di Indonesia
Sabtu, 1 Agustus 2015 | 17:29 WIBJakarta-Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan para pengusaha Kanada memiliki keinginan untuk berinvestasi dan menjalin kerja sama dengan perusahaan Indonesia di sektor kelistrikan, farmasi, serta program pendidikan dan sertifikasi tenaga pengelasan. Peluang kerja sama tersebut disampaikan Menperin seusai melakukan pertemuan dengan President of Southeast Asia - Canada Business Council Carmelita Salongan Tapia beserta delegasinya di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (31/7).
"Pertemuan ini dalam rangka mencari informasi mengenai peluang bisnis antara pengusaha Kanada dengan Indonesia, khususnya di sektor industri. Untuk sektor listrik, mereka ingin terlibat dalam proyek pembangunan tenaga listrik 35.000 megawatt yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia. Mereka menyatakan sanggup untuk berkontribusi dengan kapasitas sebesar 2x300 megawatt yang berbasis bahan bakar batu bara dan tenaga surya," papar Menperin dalam keterangan tertulisnya.
Menperin mengatakan potensi kerja sama lainnya yang masih bisa dikembangkan oleh kedua negara, yaitu di industri makanan dan pupuk, terutama dalam upaya menggarap pasar ASEAN dan global. "Saya meminta kepada para pengusaha Kanada dapat terus meningkatkan investasinya di Indonesia, khususnya di sektor pulp, makanan, dan pupuk karena Kanada merupakan negara sumber impor Indonesia terhadap produk-produk industri tersebut," katanya
Menperin juga telah meyakinkan para pengusaha Kanada bahwa Indonesia merupakan negara tujuan yang tepat untuk berinvestasi, seiring dengan potensi pertumbuhan ekonomi dan besarnya populasi di Indonesia pada saat ini dan masa mendatang. "Berinvestasi di Indonesia adalah langkah strategis bagi para pebisnis global maupun domestik," tegasnya.
Terkait dengan hubungan ekonomi Indonesia dan Kanada, tercatat neraca perdagangan kedua negara dalam tiga tahun terakhir terus meningkat. "Hingga tahun 2014, nilai perdagangan kita sebesar US$ 2,6 miliar yang mana Kanada mengalami surplus senilai US$ 1 miliar," ungkap Menperin.
Sementara itu, ekspor utama yang terus dikembangkan Indonesia ke Kanada adalah produk karet dan tekstil. Menperin juga membuka peluang kerja sama Indonesia-Kanada di sektor permesinan, energi, dan infrastruktur. "Terlebih lagi sektor-sektor prioritas yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia, antara lain infrastruktur berupa sumber daya tenaga listrik, pelabuhan, dan kawasan industri," sebutnya.
Oleh karena itu, Menperin mengharapkan melalui pertemuan ini, para pengusaha Indonesia dan Kanada dapat menindaklanjuti dengan adanya kerja sama dan penanaman modal di sektor-sektor yang akan mendukung pembangunan sektor industri di Indonesia. Hal ini tentunya dapat mendukung upaya pengembangan industri manufaktur, peningkatan penguasaan pasar dalam dan luar negeri, serta percepatan penyebaran industri di daerah.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
5
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata