ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

BKPM Jaring Minat Investasi US$ 151 Juta di NTB

Senin, 25 Mei 2015 | 23:36 WIB
FQ
B
Penulis: Firman Qusnulyakin | Editor: B1
Franky Sibarani
Franky Sibarani (Antara/Asep Fathulrahman)

Jakarta – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Regional Investment Forum (RIF) 2015 yang diadakan di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, 21-22 Mei 2015, berhasil menarik minat investasi sebesar US$ 151 Juta yang berasal dari investor Inggris, Australia, dan Korea Selatan.

Investor tersebut tertarik untuk menanamkan modal di bidang pembangkit tenaga listrik berbasis biomassa dan  tenaga surya, industri pariwisata, serta industri garam. Demikian disampaikan Kepala BKPM Franky Sibarani dalam pernyataan resminya, Senin (25/5).

"Kami semakin optimis target investasi Rp 519 Triliun pada tahun 2015, dengan proyeksi di wilayah Jawa sebesar Rp 282,6 Triliun, Bali dan Nusa Tenggara Rp 19 Triliun, dan Papua sebesar Rp 33,2 Triliun akan dapat tercapai. Tentunya kami berharap investasi yang datang dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing serta memberdayakan potensi lokal," ujar Franky.

Sebelumnya, saat membuka acara GPID dan RIF tersebut, Franky menyatakan komitmen Pemerintah dalam memfasilitasi investor yang mengalami hambatan dalam proses realisasi investasinya.

ADVERTISEMENT

Sepanjang Oktober 2014- 11 Mei 2015, BKPM sudah memfasilitasi 22 proyek investasi senilai Rp 99,97 Triliun yang terhambat. Saat ini BKPM sedang memfasilitasi 88 proyek investasi dengan nilai investasi sekitar Rp 400 Triliun.

"Sementara itu, untuk mengatasi persoalan infrastruktur, pemerintah telah mulai merealisasikan berbagai proyek infrastruktur pendukung sebagai upaya mendorong geliat investasi di daerah. Untuk wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Papua, telah dilakukan pengembangan bandara di Kertajati dan Kabir-Patar di Jawa dan Nusa Tenggara serta Werur dan Koroway Batu di Papua, sebagai bagian dari pembangunan 15 bandara untuk mendukung kinerja logistik," kata Franky.

"Selain itu, juga pengembangan pelabuhan Tanjung Priok, Cilacap, Tanjung Perak, Lombok dan Kupang di Jawa dan Nusa Tenggara serta Sorong, jayapura dan Merauke di Papua sebagai bagian dari 24 pelabuhan untuk mendukung konsep pembangunan tol laut hingga mampu menjawab kebutuhan arus kargo yang diperkirakan mencapai 30 juta TEU pada tahun 2020," tambah Franky.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Ikuti Berita-Berita Ekonomi Terkini Hanya di IDTV

Bagikan

BERITA TERKAIT

Pertamina Tambah Pasokan Gas 3 Kg di NTB

Pertamina Tambah Pasokan Gas 3 Kg di NTB

NUSANTARA
Bahlil Beberkan Alasan Cabut 2.051 Izin Usaha Pertambangan

Bahlil Beberkan Alasan Cabut 2.051 Izin Usaha Pertambangan

EKONOMI
Hingga Akhir Triwulan I, Pemerintah Terbitkan 8 Juta Nomor Induk Berusaha

Hingga Akhir Triwulan I, Pemerintah Terbitkan 8 Juta Nomor Induk Berusaha

EKONOMI
Targetkan Rp 1.650 Triliun, Investasi Didorong Tersebar ke Seluruh Indonesia

Targetkan Rp 1.650 Triliun, Investasi Didorong Tersebar ke Seluruh Indonesia

EKONOMI
BKPM Inisiasi Pertemuan Investor untuk Gali Peluang Investasi di Indonesia

BKPM Inisiasi Pertemuan Investor untuk Gali Peluang Investasi di Indonesia

EKONOMI
Proyek Pengolahan Rumput Laut Tambah Lapangan Pekerjaan dan Tekan Angka Kemiskinan

Proyek Pengolahan Rumput Laut Tambah Lapangan Pekerjaan dan Tekan Angka Kemiskinan

EKONOMI

BERITA LAINNYA

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

B-FILES


Mudik Lebaran 2024: Fenomena Migrasi, Kesiapan Infrastruktur, dan Perputaran Uang

Opini Text

Anak Blasteran

Anak Blasteran

Paschasius HOSTI Prasetyadji