AP II Siap Investasi Rp 1 T untuk Hang Nadim
Senin, 25 Mei 2015 | 20:00 WIBJakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) mengaku berminat untuk berinvestasi serta mengelola Bandara Internasional Hang Nadim, Batam. Bahkan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut sudah mengkalkulasi takaran investasi mencapai Rp 1 triliun untuk mengembangkan bandara yang kini dimiliki dan dioperasikan oleh BP Batam tersebut.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi menyatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan stakeholders terkait guna menyampaikan ketertarikan perseroan yang dipimpinnya dalam mengembangkan dan mengoperatori Bandara Hang Nadim.
"Kalau kami mengelola itu kan ada dua pilihan. Kami bisa sebagai pengelola saja atau kami juga turut berinvestasi. Kami sendiri menyerahkan keputusannya kepada otoritas di sana apa yang menjadi pilihan. Jadi, hal ini belum putus," ujar Budi saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
Menurutnya, keputusan yang diambil BP Batam dan pemerintah daerah setempat mengenai keterlibatan pihaknya dalam mengembangkan Bandara Hang Nadim diperkirakan memakan waktu hingga delapan bulan ke depan, atau pada Januari 2016. Dia mengatakan, hingga sekarang AP II belum mendapatkan kepastian terkait proses pengambilan keputusan tersebut.
"Untuk mendapatkan kepastian tersebut, ada suatu proses bagaimana mendapatkannya. Bisa melalui proses tender ataupun kerja sama langsung. Baru setelah itu bisa diketahui langkah konkrit kami dalam mengembangkan bandara," ujarnya.
Dia menuturkan, jika pihaknya memegang izin pengembangan dan pengoperasian, maka dana pengembangannya bersumber dari kas internal maupun pinjaman dari pihak lain. Selain itu, ada pula kemungkinan menggandeng investor lain untuk mengembangkan bandara tersebut. Sebagai informasi, pengembangan Bandara Hang Nadim pun diminati oleh korporasi asal Korea Selatan.
"Tetapi, kami melihat pengembangan Bandara Hang Nadim tidak membutuhkan dana yang besar karena tinggal merenovasi saja. Berbeda dengan Bandara Kertajati yang membangun dari nol. Saya kira dana pengembangan Hang Nadim sekitar Rp 500 miliar- 1 triliun," ucap Budi.
Ia mengakui, minat perseroannya dalam mengembangkan dan mengelola Bandara Hang Nadim didorong pula oleh Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan. Dua menteri tersebut menganjurkan AP II untuk mengelola bandara ini, tetapi keputusan akhir tetap berada di tangan BP Batam.
"Ini juga suatu kehormatan bagi kami apabila bisa mengembangkan Bandara Hang Nadim. Semua bandara di Tanah Air itu kan beranda Indonesia, kita harus buat itu sama baiknya," imbuhnya.
Budi mengatakan, jika nantinya pihaknya sebatas diberi amanat mengelola saja, maka ia menganjurkan kepada BP Batam dan pemerintah daerah setempat untuk berinvestasi mengembangkan bandara. Khususnya, pengembangan difokuskan pada peningkatan kapasitas dan kualitas terminal penumpang.
"Menurut hemat kami, sangat disayangkan kondisi Bandara Hang Nadim saat ini, karena bandara tersebut memiliki landasan pacu yang sangat baik tetapi kurang ditunjang dengan fasilitas bandara lainnya yang kurang memenuhi syarat," papar Budi.
Selain itu, Budi menambahkan, andaikan AP II menjadi operator bandara tersebut, maka pihaknya akan intens berkomunikasi dengan semua maskapai, termasuk maspakai lokal dan internasional, untuk terbang dan melandaskan pesawatnya di prasarana moda transportasi udara ini.ESA
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
1
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata