kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kreatif merajut lampion benang


Senin, 25 Mei 2015 / 11:55 WIB
Kreatif merajut lampion benang
ILUSTRASI. Daun binahong


Reporter: Izzatul Mazidah, Rani Nossar, Silvana Maya Pratiwi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Penerangan lampu tentu sudah menjadi kebutuhan untuk menjalani berbagai aktivitas terutama di dalam ruangan. Namun tidak hanya sebagai alat penerang ruangan, lewat tangan-tangan kreatif para perajin, lampu bisa sekaligus menjadi penghias ruangan. Sudah banyak kreasi bentuk maupun bahan baku lampu yang digunakan para perajin untuk menciptakan keunikan dalam produknya.

Lampu dengan berbagai inovasi bentuk dan bahan baku ini banyak dibutuhkan untuk aksesori interior hotel, restoran hingga kafe. Lampu dekorasi seperti ini juga banyak dicari untuk memperindah ruangan pada saat acara-acara spesial seperti pesta pernikahan dan ulang tahun.

Salah satu inovasi lampu dekorasi yang unik dan memiliki nilai kreativitas tinggi adalah lampu dari untaian benang. Bentuk lampu ini beraneka macam dan mampu memberi nuansa berbeda karena cahaya dari lampu menerabas benang.

Lampu dari untaian benang ini tidak hanya diminati di dalam negeri, bahkan pasarnya sudah sampai ke luar negeri. Muhammad Ifdal, perajin lampu benang karakter asal Padang, Sumatra Barat sudah menggeluti usaha ini sejak tahun 2010. Keunikan lampu karakter ini adalah bahan baku kap lampu yang terbuat dari benang. Di tahun 2010, Ifdal mendirikan usahanya dengan nama Unique Lampion.

Dalam proses produksi lampu karakter ini, dia menggunakan benang jahit dan bola karet. Pembuatan lampion benang ini memerlukan cuaca yang baik karena setelah dibuat dan dilem harus dijemur selama tiga hari. Proses penjemuran ini dilakukan setelah melalui tahapan penggulungan benang ke badan lampion dan pengeleman. Kemudian baru di beri motif sesuai keinginan pemesan. Untuk satu jenis lampu benang bisa dikerjakan selama tiga sampai empat hari.

Lampu hasil kreasi Ifdal dibentuk menjadi puluhan karakter seperti karakter tokoh kartun seperti Hello Kitty, Angry Bird, Mickey Mouse, Doraemon, dan berbagai bentuk lain. Kapasitas produksi per hari bisa mencapai 200 buah lampu.

Rata-rata lampu benang ini dihargai Rp 65.000 hingga Rp 130.000 per unit. "Pembeli sebagian besar berasal dari wilayah Sumatra. Omzet yang saya hasilkan mencapai Rp 20 juta per bulan," kata Ifdal kepada KONTAN.

Pengerjaan cukup rumit

Ray Abdul Fatah, pembuat lampion karakter hasil rajutan benang asal Bekasi, Jawa Barat menambahkan, lampu jenis ini memiliki nilai jual yang tinggi. Bagi Ray, lampu jenis ini cukup jarang ditemui dan tidak diproduksi di pabrik manapun karena tidak dibuat dengan mesin alias handmade.

Untuk membuat lampu karakter dari benang ini, seseorang harus memiliki keahlian khusus dalam merangkai benang menjadi tudung lampu. "Pengerjaannya memang cukup rumit," kata dia.

Ide menjalankan bisnis ini didapat Ray ketika dia berkunjung ke Yogyakarta, Dia melihat banyak perajin lampu benang yang produknya laris diserbu wisatawan. Sedangkan pada saat itu, Ray berpikir belum ada penjual sejenis di sekitaran Jabodetabek. Akhirnya Ray belajar otodidak melalui video tutorial-tutorial di Youtube.

Ray mendirikan usaha lampunya dengan nama Ravvy 26 House pada Maret 2014 lalu di bilangan Bekasi. Tempat itu dia jadikan bengkel produksi lampu sekaligus tempat penjualan karyanya. Meski masih menjadi orang baru di bidang ini, Ray mengaku pendapatan dari penjualan lampunya sangat lumayan. Bahkan ia menjadikan profesi ini sebagai profesi utamanya.

Lampu karakter benang buatan Ray banyak digunakan juga sebagai pemanis ruangan kantor, hotel, restoran, dan rumah tangga. Selama setahun menggeluti bisnis ini, produknya cukup diminati pasar.

Tahap awal pembuatan produk ini adalah dengan mengolesi bola karet dengan lem. Setelah itu produk dijemur selama satu hari. Setelah itu bola karet di kaitkan benang-benang membentuk bulatan. Setelah kering bola karet yang sudah dibalut benang dikempeskan memakai jarum dan bola karet di keluarkan. Setelah itu jadilah benang yang berbentuk bulat.

Ray biasanya mengerjakan satu lampu dalam sehari. Jika di musim penghujan Ray mengaku kegiatan produksinya sedikit terganggu karena proses pengeringan terhambat. Saat ini dia memiliki delapan orang karyawan dengan kapasitas produksi hingga 200 lampu per bulan.

Hasil karya Ray dibanderol dari Rp 95.000 hinggaRp 125.000 per unit. Jika ada pesanan khusus harga jual bisa lebih mahal dari harga rata-rata. Dia bilang, bentuk karakter yang paling laris adalah karakter kartun Frozen, Hello Kitty, dan Doraemon.

Ray mengaku bisa mengantongi omzetnya hingga Rp 30 juta per bulan. Dia banyak berpromosi lewat situs dan berbagai media sosial. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×