ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

OJK-BNP2TKI Gelar Edukasi Keuangan dan Kewirusahaan bagi TKI di Tokyo

Minggu, 24 Mei 2015 | 18:21 WIB
AP
AB
Penulis: Asni Ovier Dengen Paluin | Editor: AB
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid (kedua dari kanan) di sela-sela pembukaan edukasi keuangan dan kewirausahaan di Sekolah Republik Indonesia di Tokyo, Jepang, Minggu 24 Mei 2015
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid (kedua dari kanan) di sela-sela pembukaan edukasi keuangan dan kewirausahaan di Sekolah Republik Indonesia di Tokyo, Jepang, Minggu 24 Mei 2015 (BNP2TKI/BNP2TKI)

Tokyo - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) kembali mengadakan edukasi keuangan dan kewirausahaan bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) di berbagai negara. Salah satunya di Tokyo, Jepang. Minggu lalu kegiatan yang sama dilakukan BNP2TKI di Hong Kong bersama Bank Mandiri dan di Taiwan bersama Bank BNI.

"Saya berterima kasih kepada OJK, yang berkomitmen melakukan literasi keuangan kepada mereka yang belum beruntung, salah satunya TKI. Sebab, banyak di antara mereka (TKI, Red) yang waktu mau berangkat berutang dan waktu pulang kembali menjual tanah, karena mereka tidak bisa mengelola uang hasil kerjanya. Ini penting dan harus diedukasi," ujar Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dalam pembukaan edukasi di Sekolah Republik Indonesia Tokyo, Jepang, Minggu (24/5).

Nusron mengatakan, materi yang diberikan dalam literasi dan edukasi ini adalah pengenalan lembaga dan produk jasa keuangan, seperti perbankan, asuransi, pembiayaan, pasar modal, dan lembaga keuangan mikro. Selain itu, mereka juga diberikan materi tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan.

Deputi Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Sri Rahayu Widodo, Direktur Pelayanan Konsumen Sondang Martha Samosir, serta kepala cabang BNI Tokyo, memberi materi dalam acara yang diikuti sekitar 200-an TKI di Tokyo tersebut.

ADVERTISEMENT

Menurut Nusron, banyak TKI di luar negeri yang gagal karena tidak bisa mengelola uang yang didapat dengan baik dan produktif.
"Banyak dari mereka yang terjebak pola hidup konsumtif, sehingga mau pulang malu dan akibatnya banyak yang jadi overstayer," ungkapnya.

Menjadi TKI, kata Nusron, seharusnya hanya sasaran antara saja atau jembatan menuju sukses dalam menata masa depan. Artinya, setelah menjadi TKI dan gajinya bisa dijadikan modal, maka mereka harus mengembangkan kewirausahaan.

"Jangan sampai orang jadi TKI seumur hidup. Uang yang sudah didapat harus dimulai untuk belajar berusaha dan ke depan harus menjadi pengusaha," tukasnya.

Di Jepang, lanjut Nusron, ada sekitar 30.000 WNI, di mana 14.000 orang di antaranya pekerja dengan mekanisme G to G antara pemerintah Indonesia dan Jepang. Ada yang menjadi tenaga magang (kenshushei) di perusahaan manufaktur, konstruksi, jasa dan pertanian, tenaga perawat (kangoshi), dan careworker (kaigofukushishi).

"Gaji yang mereka dapat antara 120.000 sampai 250.000 yen atau setara 15 sampai 30 juta rupiah per bulan," ujarnya.

Tidak hanya soal gaji yang punya potensi dijadikan modal usaha, dari pendapatan tersebut, devisa yang dikirim melalui remitansi mencapai sekitar Rp 2 triliun setiap tahun. Ke depan, kata Nusron, setelah Timur Tengah ditutup, maka TKI yang akan bekerja ke Jepang bertambah banyak.

"Apalagi akan ada proyek Olimpiade di Jepang. Devisa juga akan meningkat," kata Nusron.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Ikuti Berita-Berita Ekonomi Terkini Hanya di IDTV

Bagikan

BERITA TERKAIT

Tekan Risiko Kredit Bermasalah, Smart Finance Gandeng CBI

Tekan Risiko Kredit Bermasalah, Smart Finance Gandeng CBI

EKONOMI
Pemerintah Dukung Kompetensi PMI untuk Bersaing di Pasar Kerja Global

Pemerintah Dukung Kompetensi PMI untuk Bersaing di Pasar Kerja Global

NASIONAL
Konflik Timur Tengah Memanas, OJK Ungkap Dampak untuk Jasa Keuangan

Konflik Timur Tengah Memanas, OJK Ungkap Dampak untuk Jasa Keuangan

EKONOMI
Jokowi Minta Waspada Praktik Pencucian Uang Lewat Kripto, Bos OJK Respons Begini

Jokowi Minta Waspada Praktik Pencucian Uang Lewat Kripto, Bos OJK Respons Begini

EKONOMI
Aturan Bunga Pinjol Bikin Fintech P2P Lending Merugi

Aturan Bunga Pinjol Bikin Fintech P2P Lending Merugi

EKONOMI
Ini Kondisi Utang BUMN Karya ke Himbara

Ini Kondisi Utang BUMN Karya ke Himbara

EKONOMI

BERITA LAINNYA

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

B-FILES


Mudik Lebaran 2024: Fenomena Migrasi, Kesiapan Infrastruktur, dan Perputaran Uang

Opini Text

Anak Blasteran

Anak Blasteran

Paschasius HOSTI Prasetyadji