Kontraktor Blok Cepu Minta Kejelasan Perpanjangan Kontrak
Senin, 27 April 2015 | 12:55 WIBJakarta - Perusahaan jasa penyaluran minyak mentah di Blok Cepu, Bojonegoro (Jawa Timur), PT Geo Putera Perkasa, meminta kejelasan perpanjangan kontrak yang akan habis pada April 2015.
Pasalnya, perusahaan ini telah mengeluarkan investasi hingga US$ 70 juta untuk pengembangan bisnis.
President Director PT Geo Putera Perkasa Putera mengatakan, akibat permasalahan ini, perusahaannya terancam mengalami kerugian karena tidak ada kejelasan perpanjangan kontrak. Apalagi, pihaknya telah mengeluarkan investasi dalam jumlah besar senilai US$ 70 juta.
"Kami telah mengirimkan surat tertulis kepada Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bum (SKK Migas) sejak tahun 2014, namun sampai saat ini belum ada respons. Malah terkesan sulit ditemui dan menghindar untuk membicarakan masalah ini," ujar Putera di Jakarta, Senin (27/4).
Putra mengungkapkan, pada 2009 PT Geo Putera Perkasa, perusahaan swasta nasional mendapatkan kepercayaan memenangi tender terbuka dari PT Pertamina EP Cepu, untuk membangun fasilitas transportasi minyak mentah dari Desa Gayam ke Desa Mudi, menggunakan pipa 6 inch sepanjang 40 km, dengan aliran kapasitas pipa sebesar 22.000 - 44.000 bph.
Fasilitas ini juga dilengkapi dengan tangki pengumpul minyak mentah (crude storage tank) dengan kapasitas sebesar 100,000 barel. Pada 2012 dikarenakan ada peningkatan produksi lifting Pertamina, maka PT Geo Putera Perkasa diminta kembali oleh Pertamina EP Cepu untuk membangun jalur transportasi pipa minyak mentah tambahan tahap kedua dengan kapasitas yang sama.
"Tetapi setelah jalur pipa siap dioperasikan pada 2013, fakta yang terjadi adalah minyak mentah tidak dialirkan sama sekali ke jalur pipa tahap kedua ini," katanya.
Yang terjadi, kata Putra, minyak mentah yang melalui pipa tahap pertama diturunkan dari 24.000 bph menjadi 16.000 bph dan dialihkan ke PT Tri Wahana Universal yang bergerak di bidang pengolahan minyak mentah, atas persetujuan Kementerian ESDM.
Menurut info yang diperolehnya, kondisi ini di luar skenario rencana kerja dari Pertamina EP Cepu. Menurut dia, selama ini Geo Putera Perkas sudah membuktikan prestasi kinerjanya untuk membantu pemerintah melalui Pertamina EP Cepu dengan mengalirkan lifting minyak mentah nasional sebanyak 35.000.000 barel terhitung dari tahun 2009, sejak jalur pipa beroperasi.
Dia mengatakan, hanya pihak Pertamina EP Cepu yang merespons permasalahan ini. Pertamina EP Cepu telah membuat surat rekomendasi kepada SKK Migas untuk meminta persetujuan tetap memberdayakan jalur pipa yang sudah ada, sehingga kapal FSO Cinta Natomas milik negara bisa dimaksimalkan penggunaannya dan target lifiting dari Pertamina bisa dipertahankan. "Sampai saat ini, belum ada titik terang yang jelas dari pihak SKK Migas terhadap masalah ini," kata Putera.
Dia berharap agar pemerintah mau mempertimbangkan masalah ini dan memberikan solusi yang terbaik agar kesinambungan berinvestasi di dalam negeri bisa berjalan sesuai program pemerintah selama ini.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Prabowo-Gibran Tebar Senyum Semringah
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata