REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Seorang remaja Palestina bernama Ali Safi (17 tahun) menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Ramallah pada Rabu (25/3). Sejak sepekan lalu, Ali harus dirawat akibat ditembak oleh sejumlah tentara Israel di dadanya. Sampai kini, pihak otoritas Israel belum memberikan komentar, demikian dilansir Middle East Eye.
Peluru tentara Israel itu tembus dari dada hingga ke punggung Ali Safi. Ini membuatnya kritis dan koma beberapa hari sebelum wafatnya. Sebelumnya, Ali dan sejumlah warga lokal Palestina terlibat bentrok dengan aparat bersenjata Israel. Mereka memprotes pembangunan tembok di antara kamp pengungsian al-Jalazun dan permukiman Yahudi Beit El.
Sebanyak sembilan orang Palestina dilaporkan luka-luka dalam bentrokan itu akibat tentara Israel yang menembakkan peluru karet dan peluru runcing ke hadapan para demonstran Palestina. Empat di antaranya terkena peluru runcing itu.
Juru bicara tentara Israel mengatakan kepada Maan, saat itu sebanyak 50 orang Palestina memancing kerusuhan. Mereka melemparkan batu ke tentara Israel.
"Karena mereka menolak meninggalkan lokasi dan berhenti, maka tentara melawan. Ada demonstran yang terkena peluru," kata juru bicara Israel yang enggan disebutkan namanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
