kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggelindingkan bisnis bakso Saboga


Kamis, 05 Maret 2015 / 14:16 WIB
Menggelindingkan bisnis bakso Saboga


Reporter: Rani Nossar | Editor: Rizki Caturini

Rasanya semua orang baik tua maupun muda pernah mencicipi bahkan menggemari menu bakso. Bola-bola daging sapi ini tidak pernah sepi peminat. Salah satu merek lawas yang hingga kini masih eksis adalah Raja Tahu Baso Saboga.

Michael Ryan Sunjaya, pemilik usaha lewat bendera PT Saboga Food Indonesia, usaha ini berawal sejak tahun 1986 di Bandung, Jawa Barat. Awalnya Saboga hanya sebuah kios usaha bakso sederhana. Sejak tahun 2003, Saboga mulai mengembangkan usaha secara agresif dengan membuka gerai di beberapa mal di Bandung.

Agar makin berkembang, Michael menawarkan kemitraan usaha sejak 21 Juni 2008. Saat ini sudah ada 23 gerai yang berdiri, terdiri dari tujuh gerai milik pusat dan 16 gerai milik mitra. Lokasinya tersebar di delapan kota yaitu Jakarta, Tangerang, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Semarang, Cirebon, dan Yogyakarta.

Anda harus merogoh kocek sekitar Rp 550 juta untuk bergabung dalam kemitraan ini. Ini terdiri dari franchise fee sebesar Rp 200 juta selama lima tahun, desain, renovasi, peralatan usaha lengkap dan bahan baku dengan total Rp 350juta.

Mitra juga akan mendapatkan pelatihan karyawan selama dua bulan, sistem penjualan dan stok barang, fasilitas jaringan online untuk sistem operasional, SOP outlet serta kunjungan minimal sebulan sekali. Jika masa kerjasama habis, mitra cukup membayar biaya perpanjangan sebesar Rp 200 juta. "Model waralaba Saboga adalah full business format dan mitra tinggal mengaplikasikan seluruh SOP yang ada," kata dia.

Pusat mengutip biaya royalti sebesar 7% dari omzet tiap bulan. Mitra juga harus mengambil bahan baku utama dari pusat. Lokasi usaha disarankan berada di foodcourt, serta jumlah karyawan yang dibutuhkan sekitar 8 orang−10 orang.

Gunakan bumbu khas

Harga jual menu berkisar Rp 27.000 hingga Rp 40.000 per porsi. Dia menargetkan mitra bisa menjual 100 porsi-300 porsi per hari. Dengan demikian omzet yang bisa didapat sekitar Rp 90 juta−Rp 300 juta per bulan. "Mitra bisa balik modal sekitar 12 bulan sampai 24 bulan, tergantung omzet yang didapat dengan laba bersih sekitar 30%−35% per bulan," ujarnya.

Saboga menawarkan 30 menu aneka olahan bakso sapi ikan, siomay, batagor, mi ayam, nasi goreng, dan berbagai minuman dingin. Dia mengklaim kelebihan baksonya diolah tanpa menggunakan bahan pengawet, serta bumbu khas yang didapat secara turun temurun. Michael menargetkan bisa menggandeng minimal 10 mitra hingga akhir tahun 2015.

Pietra Sarosa, Konsultan Waralaba dari Sarosa Consulting Group berpendapat, usaha ini masih perlu membesarkan brand agar lebih dikenal masyarakat. Saboga juga harus memiliki ciri khas yang membedakan dengan merek bakso lainnya Bakso Malang Karapitan.   n

PT Saboga Food Indonesia
Jl. Batununggal Indah IV No.1-3 Bandung, Jawa Barat Telp. (022) 7513206

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×