Selasa, April 16, 2024
BerandaBerita CiamisIroni..! Guru di MA Pakunagara Cipaku Ciamis Seluruhnya Berstatus Sukwan

Ironi..! Guru di MA Pakunagara Cipaku Ciamis Seluruhnya Berstatus Sukwan

Tenaga sukwan/ honorer yang selama ini memberikan sumbangsih tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mendidik para siswa di MA Pakunagara. Photo : Eji Darsono/ HR

Ciamis, (harapanrakyat.com),-

Tenaga Pendidik atau Guru di Madrasyah Aliyah (MA) Pakunagara, yang berlokasi di Dusun Ciawitali, Desa Gereba, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, tidak seorangpun yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dengan kata lain, selama ini proses kegiatan belajar mengajar ditangani sepenuhnya oleh tenaga sukarelawan (sukwan) atau honorer.

Waduh! Guru di MA Pakunagara Cipaku Ciamis Seluruhnya Berstatus Sukwan

Salah seorang guru yang namanya minta dirahasiakan, Selasa (24/2/2015) lalu, mengaku, meski hanya berstatus sebagai sukwan/ honorer, para guru di MA Pakunagara bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban, mengajar, membimbing dan mendidik siswa, sebagaimana guru di sekolah lain yang notabene berstatus PNS.

Di tempat terpisah, Icah, wali siswa, menuturkan, selain mengajarkan pengetahuan umu, MA Pakunagara juga memiliki keunggulan, karena memberikan porsi khusus untuk pendidikan agama bagi para siswa.

Selain itu, Icah juga mengaku dapat menyekolahkan anaknya lantaran biaya yang diterapkan oleh MA Pakunagara bagi para siswa terbilang murah dan terjangkau oleh para orangtua.

Ketua Yayasan yang menaungi MA Pakunagara, Taopik Mansyur, ST., menuturkan saat ini tenaga pendidik di MA Pakunagara berjumlah 17 orang. Seluruh tenaga pendidik tersebut berstatus tenaga sukwan/ honorer.

Meski begitu, kata Tapoik, seluruh tenaga pendidik tersebut sudah memenuhi kwalifikasi akademik sebagai tenaga pendidik lulusan S1 dan memiliki sertifikat akta mengajar Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

Taopik mengaku sangat memperhatikan masalah layanan pendidikan, sehingga diapun merekrut tenaga pendidik profesional. Dia beralasan, profesionalisme seorang guru akan berdampak pada optimalisasi pelayanan pendidikan.

Pada kesempatan yang sama, Taopik juga berharap, Pemerintah Kabupaten Ciamis turut serta memikirkan nasib serta kesejahteraan para tenaga pendidik sukwan/ honorer yang ada di lingkungan MA Pakunagara.

“Kalau bisa, setiap tahun ada tenaga pendidik yang terjaring dan lolos menjadi PNS,” ucapnya. (Dji/Koran-HR)

Cek berita dan artikel lainnya di Google News