kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyulap karung goni menjadi produk bernilai jual


Kamis, 29 Januari 2015 / 14:39 WIB
Menyulap karung goni menjadi produk bernilai jual


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Havid Vebri

Selama ini, fungsi karung goni kebanyakan hanya dipakai buat membungkus buah, sayuran, beras, dan lain-lain. Hal ini membuat kain dari serat natural ini kurang bernilai.
Namun, di tangan Krisna Fitriyanto, karung goni bisa dipoles menjadi kerajinan tangan berkelas. Pria asal Bantul, Yogyakarta ini mulai menekuni kerajinan berbahan dasar goni sejak tahun 2010.

Awalnya, ia fokus memproduksi kaus sablonan pada 2009. Setelah melihat keunikan karung goni, ia pun mendapat ide untuk memanfaatkan karung goni sebagai bahan kerajinan sablon. Untuk mewujudkan idenya itu, ia lalu membeli karung goni seharga Rp 100.000.

Untuk peralatan mesin jahit dan mesin sablon tidak perlu membeli baru karena sudah ada mesin yang selama ini dipakai buat memproduksi kaus sablon. Awal ia mencoba membuat kerajinan alas makan, seperti alas piring dan gelas.

Supaya tambah menarik dan unik, karung goni tersebut ditambah gambar-gambar sablon hasil desain Krisna sendiri. "Kebetulan saya hobi membuat desain gambar, jadi saya coret-coret sendiri," katanya.

Di bawah bendera usaha Innside, kini ia memproduksi aneka produk berbahan goni. Di antaranya alas makan, wallpaper untuk dinding, tempat majalah, goodie bag dan masih banyak lagi. Aneka produk ini dihargai mulai Rp 9.000 hingga 150.000 per pieces. "Produk paling mahal adalah wallpaper decor untuk dinding karena memerlukan bahan material karung goni cukup banyak," jelas Krisna.

Proses pembuatannya melalui beberapa tahap. Biasanya Krisna menyiapkan desain khusus yang kemudian disablon di goni tersebut. Bila ada perusahaan yang memesan dalam partai besar, desain sablon bisa dibuat khusus (custom), sesuai logo atau gambar yang diinginkan pemesan yang biasanya perusahaan.

Proses selanjutnya, bahan karung goni di potong sesuai pola benda yang ingin dibuat. Jika membuat tempat majalah, sebelumnya harus dibuat terlebih dahulu struktur dari kertas karton agar lebih kekar. Selanjutnya, karung goni itu disablon dan dijahit.

Konsumen Krisna tersebar di berbagai daerah, seperti Bali, Jakarta, Malang, dan beberapa kota lain. Khusus di Bali dan Yogyakarta, ia sudah memiliki pelanggan yang biasa memesan dalam jumlah banyak.

Bahkan, tak jarang pelanggan tersebut mengekspor produknya ke sejumlah negara, seperti Amerika Serikat. "Yang pasti, saat ini, permintaan produk ini sangat tinggi di pasar," ujarnya. Dalam sebulan Krisna mampu memproduksi 2.000 pieces produk, dengan omzet mencapai puluhan juta per bulan. Untuk mengembangkan usahanya, ke depan Krisna juga ingin membuat benda-benda baru dengan ragam inovasi desain.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×