kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melelehkan hitung-hitungan bisnis es krim nitrogen


Senin, 26 Januari 2015 / 16:07 WIB
Melelehkan hitung-hitungan bisnis es krim nitrogen
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini

Inovasi produk mutlak diperlukan bagi pebisnis makanan dan minuman agar usahanya bisa diterima masyarakat. Maklum saja, persaingan usaha makin hari makin tinggi. Oleh sebab itu, menawarkan produk yang masih anyar membuka peluang cuan lebih besar lantaran pesaingnya masih sedikit.

Salah satu bisnis di sektor ini yang bisa dilirik adalah es krim liquid nitrogen. Konsep usaha ini adalah memiliki gerai dengan dapur terbuka atau open kitchen sehingga konsumen bisa melihat proses pembuatan es krim ini secara langsung. Menjadi menarik karena proses pembuatan es krim dicampur dengan liquid nitrogen sehingga membuat efek berasap.

Kini sudah ada beberapa merek usaha es krim yang menggunakan metode ini, sebut saja beberapa di antaranya seperti Freeze, Dr Frozen, dan Lin Artisan Ice Cream.

Enobe Sutedja, Co Founder Freeze mengatakan, sebenarnya konsep membuat es krim dengan nitrogen ini sudah banyak digunakan di Amerika Serikat. Laki-laki yang lebih akrab disapa Apan ini mendapatkan ide dari sana.

Pada tahun 2013 lalu, Apan membuka gerai utama es krim Freeze di Mal Taman Anggrek. "Cukup sulit untuk mendapatkan perlengkapannya karena harus impor," jelasnya pada KONTAN.

Asal tahu saja, sekitar 70% dari seluruh alat dan bahan baku es krim liquid nitrogen ini didatangkan dari luar negeri. Hingga saat ini, Apan sudah mempunyai tiga outlet Freeze di mal yang berada di Jakarta. Berbeda dengan outlet es krim liquid nitrogen lainnya, Freeze menggunakan metode handmade dalam proses pembuatan es krim. Alasannya, agar varian rasa yang dihasilkan lebih banyak. "Kalau menggunakan mixer, sistemnya hanya bisa untuk satu rasa di satu mixer," katanya.

Saat ini, Freeze mempunyai sekitar 28 varian rasa yang bisa dipilih konsumen, seperti lemon, vanila, bluberi. Harga jual dibanderol mulai dari Rp 22.000 hingga Rp 38.000 per cup.

Dia mengaku outlet miliknya selalu dipenuhi dengan antrean panjang konsumen. Maklum saja, masyarakat Indonesia cenderung penasaran dan tertarik dengan hal-hal baru, termasuk dengan mencicipi menu makanan atau minuman yang lain dari biasanya. Dalam sebulan Apan mengaku omzetnya lebih dari Rp 50 juta tiap outlet. Keuntungan yang didapat sekitar 50% dari omzet tiap bulan.

Pengusaha lainnya adalah Nancy, pemilik merek Dr. Frozen. Wanita ini mengklaim menjadi pioneer bisnis es krim liquid nitrogen di Jambi. Nancy baru membuka usaha pada November 2014 lalu di Jambi. Sejak awal hingga kini, dalam sehari, Nancy bisa menjual sekitar 200 cup.

Berbeda dengan Freeze yang menggunakan metode handmade untuk proses pembuatannya, Dr. Frozen menggunakan mixer agar hasil es krimnya lebih lembut dan membuat proses pembuatan menjadi lebih cepat.       n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×