kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,47   6,12   0.66%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menimbang peluang gerai mi ayam bumbu Padang


Minggu, 25 Januari 2015 / 16:33 WIB
Menimbang peluang gerai mi ayam bumbu Padang
ILUSTRASI. Masjid Agung Banten menjadi ikon sejarah di kota Serang yang letaknya berada di kawasan kota lama.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini

Menu mi ayam dan bakso sudah tidak diragukan lagi popularitasnya di tengah masyarakat. Itu sebabnya masih banyak saja pengusaha anyar yang mengusung menu ini sebagai makanan utama di gerai kulinernya.

Salah satu pengusaha yang menjajal peruntungan di bisnis ini adalah Zulfi Suhatri. Lewat usaha Mie Ayam Padang dan Bakso Urat Uncu Jaya, laki-laki yang akrab disapa Zulfi ini mulai membuka usaha mi ayam dan bakso sejak tahun 2009 di Kebayoran Lama, Jakarta. Menu mi ayam dan bakso yang dia jual  mencoba tampil beda  yakni menggunakan bumbu padang asli racikannya. Itu yang menurutnya menjadi ciri khas gerai mi ayam miliknya dibanding yang lain.

Dulu dia mempunyai dua gerai pribadi di Jakarta. Selain berjualan mi, Zulfi juga menjadi pemasok bahan baku mi dan bakso. Seiring berjalannya waktu, dia lebih fokus menjadi pemasok sehingga harus menutup dua gerai miliknya.

Tahun 2011, Zulfi tidak hanya memasok bahan baku namun juga mulai menawarkan paket kemitraan investasi bisnis mi ayam dan bakso. Dia mengusung  merek usaha Mie Ayam Padang & Bakso Urat Uncu Jaya. “Saat ini sudah ada 10 mitra yang bergabung yakni di Pekanbaru, Jambi, Jakarta, dan Tangerang," ujar dia.

Jika berminat, Zulfi menawarkan paket kemitraan investasi sebesar Rp 15 juta. Mitra akan mendapatkan gerobak, perlengkapan memasak, perlengkapan promosi, pelatihan, bahan baku awal, dan perlengkapan tambahan lainnya. Tidak ada biaya royalti, namun mitra wajib mengambil bahan baku dari pusat.

Selain menjual menu mi ayam dan bakso bumbu padang, Zulfi juga menyediakan menu lain seperti mi goreng, nasi goreng dan lainnya. Harga jualnya berkisar antara Rp 10.000-Rp 13.000 per porsi.

Dia menghitung, mitra bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 1 juta per hari, atau sekitar Rp 30 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, keuntungan yang didapatkan mitra sekitar 40% dari omzet. Jika estimasi tercapai, mitra bisa balik modal dalam waktu dua bulan.

Ke depannya, Zulfi berharap bisa menggandeng banyak mitra baru. Selain itu rencananya bulan ini di akan kembali membuka satu gerai pribadi. Zulfi juga akan memperbanyak varian produk yang dia jual, yakni seperti nuget dan makanan olahan lainnya.            n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×