kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga bahan bangunan naik, toko material sepi


Kamis, 27 November 2014 / 15:54 WIB
Harga bahan bangunan naik, toko material sepi
ILUSTRASI. Harga Emas Antam Hari Ini (12/6) Masih Mandeg, Potensi Rugi Pembeli Sepekan 10,8%! KONTAN/Muradi/2013/10/09


Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri

Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pekan lalu mulai dirasakan para pedagang bahan bangunan atau pemilik toko material. Sejumlah bahan material bangun kini mulai mengalami kenaikan harga.

Akibatnya, penjualan cenderung menurun karena banyak konsumen menunda pembelian. Meri, karyawan Toko Material Surya Pasifik di Puri Bintaro, Tangerang, Banten, mengaku, penjualan agak sepi dalam beberapa hari ini terakhir menyusul naiknya sejumlah harga bahan material bangunan.

"Iya sekarang ini pasar menjadi agak sepi, sangat berdampak terhadap penjualan kami," katanya kepada KONTAN, kemarin. Sayang Meri tak mau menyebut berapa omzet toko materialnya saat ini.

Menurut Meri, beberapa saat setelah kenaikan harga BBM, harga sejumlah material bangunan langsung mengalami kenaikan. Di antaranya pasir, semen, dan besi. Kenaikan ini dipicu ongkos angkutan yang mengalami kenaikan mengikuti harga BBM. "Pemicu utamanya itu ongkos angkutan yang langsung naik," katanya.

Kenaikan harga ini berkisar antara 5% sampai 10%. Sementara material-material kecil, seperti cat belum mengalami kenaikan harga karena masih menggunakan stok lama. Ia memprediksi, seluruh material bangunan mulai mengalami kenaikan harga dalam satu bulan ke depan.

Saat itu, stok lama mulai menipis dan pedagang mulai mengambil stok baru dengan harga yang sudah mengalami kenaikan. "Jadi naik dari pabriknya," cetusnya. Menurut Meri, kenaikan harga material ini bukan hanya dirasakan para pedagang.

Pengembang properti juga bakal terkena dampaknya. "Harga rumah pasti naik, tidak terelakkan. Akibatnya penjualan properti pasti turun," jelasnya. Menurutnya, butuh beberapa waktu agar situasi bisa normal kembali seperti semula.

Koh Alim, pemilik toko material Karya Bersama di Parung Bingung, Depok juga merasakan dampak kenaikan harga BBM bersubsidi. Menurutnya, sejumlah material kini sudah mengalami kenaikan. "Harga naik berkisar antara 10% sampai 15%," katanya.

Ia mengaku, banyak konsumennya komplain dengan kenaikan harga ini. Namun, akirnya mereka memahami setelah ia menjalaskan alasan dibalik kenaikan harga tersebut. "Iya mau gimana lagi, akhirnya mereka terima," ujarnya.

Namun beda dengan Meri, ia mengaku penjualan materialnya masih relatif stabil. Namun, ia tak menjamin penjualan tetap stabil bila seluruh harga material mengalami kenaikan.

Menurutnya, seluruh material kemungkinan besar mengalami kenaikan harga dalam satu bulan ke depan, saat stok lama mulai habis. Namun demikian, Koh Alim mengaku sudah menaikkan beberapa stok lama buat modal membeli material baru yang harganya juga belakangan naik.            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×