Produk "Endowment" Unggulan Jalur "Bancassurance" Sun Life
Jumat, 31 Oktober 2014 | 01:07 WIBJakarta – PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) menilai, produk asuransi tradisional endowment yang dijual melalui jalur bancaasurance masih banyak diminati masyarakat. Pasalnya, asuransi tersebut merupakan produk unggulan atau dominan diminati pemegang polis dari kerja sama perseroan dengan beberapa bank di Indonesia.
Vice President Head of Marketing Sun Life Shierly Ge, menuturkan, terkait kerja sama bancassurance perseroan bekerja dengan beberapa bank seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), dan Standard Chartered Bank Indonesia (Standard Chartered). Produk yang dijual terdiri dari unit linked dan produk tradisional.
"Tetapi, sampai saat ini penjualan produk asuransi jalur bancassurance masih dominan di asuransi endowment, khususnya untuk pendidikan," ujar dia kepada Investor Daily di Depok, belum lama ini.
Ke depan, jelas Shierly, perseroan berniat menambah kerja sama bancassurance. Tetapi, Sun Life masih dalam tahap penjajakan untuk memperoleh strategic patner.
Sampai kuartal III-2014, jalur distribusi terbesar perusahaan yang memiliki 7.515 agen ini 60 persen berada di agency. Sedangkan jalur alternatif distribusi perseroan yang terdiri dari bancassurance dan telemarketing hanya sebesar 40 persen.
Dengan total tertanggung 230 ribu peserta, aset Sun Life pada kuartal III lalu sebesar Rp 5,7 triliun. Menurut Shierly, peserta polis perseroan lebih banyak memilih instrumen investasi saham.
Sun Life sudah meluncurkan produk unit linked sejak 2002. "Namun tertanggung yang berminat pada produk itu masih lebih banyak kalangan menengah atas yang sudah berpengalaman berinvestasi. Sementara peserta baru jumlahnya belum begitu besar," ungkap Shierly.
Menurut dia, peserta baru umumnya merupakan golongan pekerja baru dan masih awam dengan asuransi. Untuk itu, Sun Life berupaya meningkatkan literasi keuangan melalui program edukasi financial kepada mahasiswa.
Berdasarkan data Sun Life pada semester I-2014, total pendapatan premi sekitar Rp 434 miliar atau tumbuh 10 persen dibandingkan tahun lalu. Total premi tersebut terdiri dari premi konvensional yang sebesar Rp 399,6 miliar dan premi syariah Rp 33 miliar. "Porsi premi lanjutan sekitar 60 persen dari total premi semester I lalu," papar Shierly.
Aset perseroan sampai semester I-2014 mencapai Rp 5,7 triliun. Sebelumnya, Shierly mengungkapkan, klaim yang dibayar perseroan sebesar Rp 233 miliar dan 85 persen klaim tersebut berasal dari produk kesehatan.
Adapun Risk Based Capital (RBC) asuransi konvensional Sun Life sebesar 702 persen dari sebelumnya yang sebesar 603,24 persen. Sedangkan RBC asuransi syariah dari 106,27 persen pada semester I-2014 mencapai 100,69 persen.
Sementara pada kuartal III-2014, anak usaha dari Sun Life Financial ini memiliki 83 kantor pemasaran konvensional dan 23 kantor pemasaran syariah yang tersebar di 47 kota. "Saat ini kami memiliki 237 telemarketer," ungkap Shierly.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
2
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata