Warga Tak Keberatan Mayang Dimakamkan di Makam Kampung

Marcus Peter Volke dan Mayang Prasetyo
Sumber :
  • Facebook
VIVAnews
Thailand Prime Minister Welcomes Albino Buffalo to Government House
- Warga Kelurahan Suka Menanti, Bandar Lampung, tak lagi keberatan jenazah Febri Andriansyah alias Mayang Prasetyo dimakamkan di tempat pemakaman umum di kampung tersebut.

Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil

Warga dan keluarga telah dimediasi oleh Lembaga Bantuan Hukum Bandar Lampung untuk membicarakan pemakaman Mayang yang sebelumnya sempat ditolak.
Netizen Murka Disebut Suara Paslon 02 Nol: Mungkin Aku yang Dimaksud Angin Tak ber-KTP


“Masalah tersebut akhirnya sudah selesai. Mayang nantinya akan dimakamkan di tempat pemakamam umum Kelurahan Suka Menanti,” kata ibunda Mayang, Nining Sukarni, kepada
VIVAnews
, Kamis, 30 Oktober 2014.


Menurut Nining, liang untuk makam Mayang sudah digali sejak sepekan lalu, namun masih akan ditambah lebar dan panjangnya. “Karena, katanya, nanti langsung dimakamkan dengan petinya, dan peti untuk ukuran Indonesia dan Australia berbeda, lebih besar di sana,” ujarnya.


Pihak keluarga, menurut Nining, kini sudah bisa bernapas lega, karena kabar pemulangan jenazah Mayang ke Lampung hanya tinggal menunggu hari. “Saya diberi kabar bahwa Sabtu (1 November 2014) nanti akan sampai di Lampung,” ujar dia.


“Kami sudah mempersiapkan segalanya untuk menyambut Mayang, walau dalam keadaan yang tidak kami harapkan. Kami sudah ikhlas dan selalu berdoa agar Mayang diberikan tempat yang layak di sisi-Nya,” Nining menambahkan.


Diberitakan sebelumnya, warga, melalui perwakilan RT, menyatakan menolak jenazah Mayang dimakamkan di tempat pemakaman umum kelurahan setempat. Lalu, Nining mengadukan hal itu kepada Lembaga Bantuan Hukum Bandar Lampung.


Pembunuhan Mayang terbongkar ketika tetangga di apartemen suami Mayang, Marcus Peter Volke, mengaku terganggu dengan bau busuk yang menyengat dari unit Volke. Manajer apartemen lalu memanggil polisi dan menemukan jasad Mayang yang telah dimutilasi. Bagian tubuh tangan dan kaki terlihat ada di dalam panci yang teronggok di atas kompor.


Identitas asli Mayang sempat sulit diketahui karena dia tidak pernah melapor ke perwakilan RI di Australia. Menurut seorang pejabat di KJRI Sydney, identitas Mayang tidak terdaftar di KJRI Sydney, atau KJRI Melbourne.


Namun, dari penelusuran KBRI Canberra, yang berkomunikasi secara intensif dengan Polisi Brisbane, berhasil memperoleh informasi data asli Mayang bernama Febri Andriansyah. Sesuai keterangan di paspor, warga Indonesia yang berusia 27 tahun itu, berjenis kelamin laki-laki. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya