Sumber :
- VIVAnews
VIVAnews - Kuasa hukum Muhammad Arsyad, Abdul Aziz, mengungkapkan kilennya tengah dalam kondisi kurang baik. Pasalnya, pelaku penyebaran gambar porno Presiden Jokowi melalui Facebook itu mengalami depresi sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Keramat Jati Jakarta Timur.
Aziz mengaku mendapatkan kabar itu saat dia bersama Ibunda Arsyad, Mursidah, ketika mendatangi Kabareskrim. Mereka mengajukan surat penangguhan penahanan terhadap pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang tusuk sate tersebut.
"Kata penyidik, MA depresi. Pukul 10.00 dia sudah dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati dan kami akan mengecek kondisinya," ujar Abdul, saat ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis 30 Oktober 2014.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Kamil Razak, mengakui kabar tersebut. Dia menjelaskan, Arsyad mengalami depresi karena banyak melihat pemberitaan di televisi yang belakangan kerap memberitakan kasus yang tengah menimpanya itu.
"Enam hari lalu dia masih dalam keadaan sangat sehat. Namun, setiap hari dia melihat pemberitaan di televisi, apalagi ada keluarganya dalam pemberitaan tersebut. Itulah yang membuatnya depresi," terang Kamil.
Diberitakan sebelumnya, Arsyad ditangkap dan ditahan berdasarkan laporan Politisi PDIP Hendri Yosoningrat pada tanggal 27 Juli 2014. Dalam laporan itu, Arsyad dituding telah mencemarkan nama baik dan menyebarkan gambar porno terhadap Presiden Jokowi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dalam akun Facebooknya, Imen memotong wajah Jokowi dan Mantan Presiden RI Megawati. Kemudian wajah mereka ditempelkan atau disambungkan ke sejumlah foto model porno yang tengah bugil, dalam berbagai adegan.
Kemudian, Arsyad mem-posting foto-foto hasil sambungannya itu ke akun Facebook miliknya. Bukan hanya itu, di foto tersebut, dia juga menyertakan komentar yang dinilai tidak pantas. (ren)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Enam hari lalu dia masih dalam keadaan sangat sehat. Namun, setiap hari dia melihat pemberitaan di televisi, apalagi ada keluarganya dalam pemberitaan tersebut. Itulah yang membuatnya depresi," terang Kamil.
