ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

BI: Bank Pemerintah Awali Penyatuan Uang Elektronik

Sabtu, 25 Oktober 2014 | 16:03 WIB
B
WP
Penulis: BeritaSatu | Editor: WBP
Nasabah Bank Mandiri menunjukan gelang e-money saat peluncuran gelang tersebut di Senayan City, Jakarta.
Nasabah Bank Mandiri menunjukan gelang e-money saat peluncuran gelang tersebut di Senayan City, Jakarta. (Antara/Zabur Karuru)

Pekanbaru- Pemimpin Bank Indonesia Perwakilan Riau, Mahdi Muhammad mengatakan, penerapan kebijakan satu kartu untuk transaksi uang elektronik (e-money) tahap pertama akan diberlakukan pada semua bank milik pemerintah.

"Saat ini antarbank pemerintah sudah akan ada kesepakatan," kata Mahdi Muhammad di Pekanbaru, Sabtu (25/10).

Ia menjelaskan, otoritas moneter telah merilis Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 16/8/2014 tentang uang elektronik. Dalam peraturan itu, operator e-money dilarang menjalin kerja sama yang bersifat eksklusif dalam penyediaan layanan umum.

Selain itu, mereka tidak diperbolehkan menahan nilai minimum transaksi menggunakan uang elektronik, dan mendorong terjadinya keterhubungan sesama operator e-money, seperti dalam pengisian ulang uang elektronik.

ADVERTISEMENT

"Jadi sekarang ini bank tidak boleh lagi melakukan kerja sama dengan penyelenggara layanan apapun. Hanya ada satu kartu," ujarnya.

Untuk layanan kartu elektronik yang terlanjur sudah ada, seperti pembayaran di jalan tol, Mahdi mengatakan masih diperbolehkan namun jika kontrak kerja sama habis tidak boleh diperpanjang.

"Setiap bank tidak boleh punya edisi uang elektronik masing-masing, sekarang sedang dicoba untuk singkronisasi lewat satu kartu saja untuk semua transaksi," katanya.

Berdasarkan data BI, sejak 2007 hingga kini pertumbuhan penggunaan layanan keuangan digital (LKD) cenderung lambat sekitar 5 persen. Sedangkan, pertumbuhan per tahun hanya berkisar 0,3-0,5 persen.

BI menargetkan bisnis tersebut dapat tumbuh hingga 40 persen pada 2014. Sedangkan, pada 2013 tercatat ada pertumbuhan 37,84 persen dari sisi volume transaksi.

BI

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Ikuti Berita-Berita Ekonomi Terkini Hanya di IDTV

Bagikan

BERITA TERKAIT

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Harus Diikuti Kenaikan Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Harus Diikuti Kenaikan Suku Bunga Kredit

EKONOMI
Apindo: Kenaikan Suku Bunga Acuan BI jadi Tantangan Baru untuk Perekonomian

Apindo: Kenaikan Suku Bunga Acuan BI jadi Tantangan Baru untuk Perekonomian

EKONOMI
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Tingkatkan Ketidakpastian Pasar Keuangan Global

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Tingkatkan Ketidakpastian Pasar Keuangan Global

EKONOMI
BI: Nilai Tukar Rupiah Terdepresiasi 5,07%

BI: Nilai Tukar Rupiah Terdepresiasi 5,07%

EKONOMI
Momentum Pemilu dan Ramadan DorongKinerja Dunia Usaha pada Kuartal I

Momentum Pemilu dan Ramadan DorongKinerja Dunia Usaha pada Kuartal I

EKONOMI
Rupiah Tertekan Imbas Konflik Iran-Israel, BI Diprediksi Naikkan Suku Bunga

Rupiah Tertekan Imbas Konflik Iran-Israel, BI Diprediksi Naikkan Suku Bunga

EKONOMI

BERITA LAINNYA

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

B-FILES


Mudik Lebaran 2024: Fenomena Migrasi, Kesiapan Infrastruktur, dan Perputaran Uang

Opini Text

Anak Blasteran

Anak Blasteran

Paschasius HOSTI Prasetyadji