Shanghai (ANTARA News) - Sebanyak 16 orang pekerja tambang meninggal dunia saat tambang batu bara runtuh di timur jauh Tiongkok, Provinsi Xinjiang, kantor berita pemerintah, Xinhua melaporkan, Sabtu.

Kecelakaan ini menunjukkan buruknya standar keamanan di negara penghasil batu bara terbesar di dunia itu.

Musibah terjadi di ibu kota Urumqi pada Jumat malam, menimpa 33 pekerja yang sedang bertugas di bawah tanah, kata laporan itu mengutip penjelasan pejabat setempat.

Sebanyak 11 pekerja tambang mengalami cedera, enam lainnya berhasil lolos.

Laporan tersebut, seperti dikuti Reuters, tidak menyebutkan nama tambang batu bara.

Sementara penyebab ambruknya tambang sedang dalam penyelidikan.

Pertambangan di Tiongkok merupakan tambang yang paling mematikan di dunia karena kurangnya penegakan atas standar keamanan akibat ketergesa-gesaan untuk memenuhi permintaan dari ekonomi yang kuat.

Sebanyak 22 pekerja tambang meninggal dalam kecelakaan tambang batu bara yang terjadi di barat daya negeri itu pada Juni.

Dalam upaya untuk menghapuskan kapasitas tambang yang tua dan meningkatkan keamanan kerja, Tiongkok merencanakan penutupan lebih dari 2.000 tambang dalam skala kecil sampai dengan tahun 2015.

(Uu.M007)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014