Saya optimistis, selesai dan operasi tiga tahun lagi."
Jakarta (ANTARA News) - Pekerjaan konstruksi proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dimulai lagi dan diperkirakan akan selesai dalam tiga tahun mendatang, jika persoalan pembebasan lahannya lancar sesuai harapan pihak  terkait.

"Saya optimistis, selesai dan operasi tiga tahun lagi," kata Menteri Pekerjaan Umum Demisioner Djoko Kirmanto kepada pers usai Peletakan Batu Pertama (ground breaking) kembali proyek itu di kawasan Jl Raya Kalimalang, Jakarta Timur,  Jumat pekan lalu.

Menurut Djoko, selama ini proses pembebasan lahan oleh pihak terkait, khususnya Wali Kota Jakarta Timur termasuk  maju dan sesuai harapan sehingga terbukti untuk seksi I sudah mencapai sekitar 70 persen lahan dan seksi II sekitar 30  persen.

Tol Becakayu terdiri dari dua seksi yaitu Seksi I (Kasablanka-Jaka Sampurna) dan Seksi II (Jaka Sampurna-Duren Jaya).  Panjang Seksi I adalah 11 km, dan Seksi II 10,04 km. Total investasi di tol Becakayu mencapai Rp7,2 triliun dan badan usaha pengelolanya adalah PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM).    

Tol ini adalah satu dari 24 ruas tol yang mangkrak pembangunannya sejak 1998 atau 16 tahun lalu.

Djoko saat memberikan sambutan juga mengaku bahwa jalan tol Becakayu dari sisi kelayakan ekonomi memiliki tingkat kelayakan yang tinggi, namun kelayakan finansialnya marginal sehingga perlu mendapatkan dukungan pemerintah agar layak secara finansial.

Dukungan Pemerintah tersebut, kata Djoko, diberikan dalam bentuk pengadaan tanah pada Seksi I dan II dengan nilai total sebesar Rp350 miliar.


PT KKDM sendiri telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada tanggal 16 Desember 2011. 

Masa konsesi untuk pengusahaan jalan tol ini adalah selama 45 tahun.

"Kami berharap pembangunan Jalan Tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu yang didukung oleh pendanaan yang kuat dan mitra yang profesional, dapat dilaksanakan dengan baik dan mengikuti semua ketentuan yang ada dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT)," kata Djoko Kirmanto.

Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu ini, kata Djoko, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurai kemacetan yang ada di wilayah Jabodetabek, dari timur terutama di Jalan Raya Kalimalang.


Oleh karena itu, Menteri PU mengajak Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Barat beserta jajarannya untuk mendukung program pembangunan jalan tol dengan membantu percepatan pengadaan tanah sehingga pelaksanaan konstruksi dapat segera dilakukan di seluruh ruas jalan tol dan pada akhirnya jalan tol dapat segera dioperasikan dengan baik.


Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk M Choliq mengaku pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp3,9 triliun untuk pembangunan seksi I ruas jalan tol layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dengan komposisi, 70 persen merupakan pinjaman dari sindikasi perbankan dan sisanya ekuiti.


PT Waskita Karya Tbk adalah pemegang 60 persen saham PT KKDM, sisanya badan usaha lainnya yakni PT Tirtobumi Prakarsatama (14,97%), PT Citra Mandiri Sukses Sejati (12%), PT Remaja Bangun Kencana (6%), PT Indad Utama (6%) dan PT Jasa Marga (1,03%).

Advertorial

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014