Kisah Gayatri Wailissa, Remaja Jenius Asal Ambon

Gayatri
Sumber :
  • VIVAnews/Santi Dewi
VIVAnews -
Mobil Dishub DKI Buang Sampah Sembarangan di Puncak Bogor, Ditumpangi Kasatpel
Gayatri Wailissa, gadis yang menguasai 14 bahasa asing itu meninggal dunia di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Oktober 2014.

Ajukan Diri jadi Amicus Curiae, Megawati Soekarnoputri: Semoga Ketuk Palu MK Bukan Palu Godam

Jenazah Duta Anak ASEAN dari Indonesia tersebut akan diberangkatkan ke tanah kelahirannya di Ambon, sekitar pukul 00.30 WIB dari RSPAD Gatot Subroto.
Heru Budi Pastikan Pelayanan Publik Tetap Berjalan Optimal Usai Cuti Lebaran


Walaupun banyak prestasi yang ditorehkan Gayatri semasa hidup, tapi sedikit sekali apresiasi yang dia dapatkan dari Pemerintah Provinsi Maluku.

Pada satu kesempatan dengan para jurnalis di Kota Ambon, Gayatri pernah mengeluhkan sikap Pemerintah Maluku yang tidak memberikan ruang untuk dia mengekspresikan kemampuannya.


Dia juga menyindir sambutan pemerintah daerah ketika tiba di Ambon setelah mengikuti rangkaian kegiatan di luar negeri maupun di tingkat nasional.


"Saya diminta pindah ke Blitar, daerah ibu saya, oleh Pemda Maluku. Pemda di sana (Blitar) sangat menghargai saya. Saya disambut meriah di Blitar. Tapi di sini, setiap tiba di Ambon walaupun saya mempromosikan Maluku dan Ambon pada tiap kegiatan saya di luar negeri maupun di momentum besar, tidak ada sambutan apapun, jalanan sunyi," kata Gayatri saat menggelar konferensi pers di kantor AJI Ambon beberapa waktu lalu.


Tak hanya itu, Gayatri juga menceritakan ketika Pemerintah Provinsi Maluku menolak permintaannya agar diberikan akses untuk melanjutkan studi. "Saya disuruh cari beasiswa melalui
Google
saja," ujar Gayatri ketika itu.


Meski tidak mendapat dukungan dari Pemerintah Maluku, Gayatri tak patah arang. Dia terus berusaha, hingga akhirnya dia dapat beasiswa untuk sekolah diplomat di Australia.


Kini, wanita 17 tahun yang mengharumkan nama bangsa itu sudah tidak ada. Perempuan yang pernah mendapatkan penghargaan Young Hero Award 2014 karena jasanya yang begitu luar biasa bagi negara, meninggal secara mendadak.


Sampai berita ini diturunkan, RS Abdi Waluyo belum memberi keterangan secara resmi penyebab meninggalnya anak bangsa yang berprestasi itu.


Belum diketahui apa penyebab meninggalnya remaja yang menguasai 14 bahasa ini. Pangdam Brawijaya, Eko Wiratmoko, sebagai orangtua angkat Gayatri menyebutkan, keterangan terakhir dari dokter pembuluh darah Gayatri di bagian otak pecah sehingga menyebabkan koma.


Meski demikian, Said Assegaff, Gubernur Maluku yang baru menjabat mengaku seluruh rakyat Maluku merasa kehilangan Gayatri.


"Bukan hanya Maluku yang kehilangan, tapi Indonesia juga. Kami turut belasungkawa," ujar Said.


Gayatri menguasai 14 bahasa asing yakni, Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, Jerman, Prancis, Korea, Jepang, India, Rusia, Thailand dan Filipina.


Gayatri juga memiliki bakat dan prestasi dalam banyak bidang lain. Di waktu luangnya, Gayatri aktif diberbagai bidang, di antaranya instruktur teater, penyiar radio, penerjemah bahasa, dan bahkan menulis berbagai karya sastra. Ia juga pernah meraih medali perunggu dalam Olimpiade Sains Astronomi 2012.


Gayatri menjadi wakil Indonesia untuk Duta Anak tingkat ASEAN. Ia bahkan menjadi delegasi tunggal Indonesia yang mewakili Konferensi ASEAN tahun 2012 di Thailand dan delegasi tunggal (anak) Indonesia dalam konferensi ASIA-Pasifik tahun 2013 di Nepal.


Di konferensi tersebut, Gayatri kerap mempresentasikan isu-isu dan solusi terkait permasalahan anak.


Ada pengalaman unik saat Gayatri mewakili Indonesia dalam Convention on the Right of the Child (CRC) atau Konvensi Hak-Hak Anak tingkat ASEAN di Thailand.


Dalam forum tersebut kebanyakan pesertanya hanya menggunakan bahasa asalnya saat berbicara. Melihat keadaan ini Gayatri lalu menawarkan diri untuk menjadi penerjemah bagi anak-anak lain. Berkat aksinya ini, Gayatri mendapat apresiasi dari peserta lain dan ia mendapatkan gelar doktor.


Berkat kemampuannya berbahasa asing dan berbagai prestasinya, Gayatri mendapat banyak tawaran beasiswa untuk belajar di luar negeri. Ia juga mendapatkan berbagai tawaran untuk bekerja di beberapa organisasi dunia termasuk PBB.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya