ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Belitung Highland Telan Investasi Rp 1 Triliun

Rabu, 22 Oktober 2014 | 06:15 WIB
P
FH
Penulis: Pamudji | Editor: FER
Belitung Highland
Belitung Highland (Istimewa)

Jakarta - PT Bintang Berlian Belitung mengalokasikan investasi Rp 1 triliun lebih untuk mengembangkan Belitung Highland Resort (BHR) di Belitung. Saat ini, pengembang melakukan pembangunan tahap pertama senilai Rp 500 miliar.

Presiden Direktur PT Bintang Berlian Belitung Teguh Harapan mengatakan, BHR berdiri di atas lahan 7,8 hektare (ha). Dari lahan total tersebut, pengembang sudah membangun proyek di atas lahan 4 ha. Pemancangan tiang pancang pertama (groundbreaking) dilakukan pada 30 Agustus 2014. Penggarapan proyek diperkirakan menelan waktu 15 bulan dan akan diserahterimakan pada Desember 2015

BHR diperkirakan membutuhkan investasi Rp 1 triliun lebih. Teguh menjelaskan, investasi tersebut merupakan investasi total dari keseluruhan proyek. Saat ini, pengembang telah melakukan pembangunan tahap pertama yang menelan investasi Rp 500 miliar.

"Saat ini, kami fokus pada fase pertama. Sedangkan penggarapan proyek fase kedua, kami rencanakan pada pertengahan 2016," ujar Teguh, di Jakarta, baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

Untuk mengedepankan nuansa resort, seluruh tidak dibangun dengan lantai tinggi. Setiap menara hanya berketinggian lima lantai. Teguh menjelaskan, terdapat tiga menara yang sedang dibangun, yakni menara sky tower (18 unit), sun tower (40 unit), dan star tower (27 unit).

Teguh menambahkan, pekerjaan konstruksi dalam proyek ini dikerjakan oleh Waskita Karya. Sementara itu, untuk pekerjaan arsitektur dipercayakan kepada Sony Sutanto, yang telah merancang beberapa bangunan dengan arsitektur menawan di Jakarta dan Bali.

Pengembang menyiapkan tiga fasiltas, yakni resortel, pent house, dan private villa. Di fasiltas resortel, kata Teguh, pengembang menyiapkan 184 unit, dimana 85 unit dijual ke konsumen, dan 99 dipegang pengembang. Selanjutnya, pent house terdapat 10 unit, dimana keseluruhan unit dijual ke konsumen. Sedangkan private villa terdapat 21 unit, dengan keseluruhan unit dijual ke konsumen. "Vila dan resortel merupakan satu kesatuan," ujar Teguh.

"Dari empat hektare lahan yang sekarang kami garap, sebesar 50 persen dialokasikan untuk proyek resortel," jelas dia.

Untuk mengoperasikan dan mengelola fasilitas di BHR, pengembang bekerjasama dengan operator hotel PHM Hospitality. Teguh menjelaskan, brand yang dipakai adalah 101 Belitung, yang merupakan brand untuk segmen hotel bintang empat.

Menurut rencana, grandlaunching proyek akan dilaksanakan pada Februari 2015. Penjualan saat grandlaunching, pengembang mematok harga jual unit sebesar Rp 1,8 miliar per unit. Sementara harga selama ini menggunakan bandrol saat prelaunching, yakni sebesar Rp 1,38 miliar per unit. Namun, lanjut Teguh, bandrol tersebut berlaku sebelum 31 Oktober 2014. Setelah tanggal tersebut, harga akan berubah.

"Sampai Februari 2015, target pertumbuhan harga sebesar 20-30 persen," tegas dia.

Teguh menjelaskan, investor yang membeli unit proyek di Belitung Highland Resort mayoritas dari Jakarta. Namun, terdapat beberapa investor dari luar Jakarta, seperti Surabaya dan Makassar.

Terdapat beberapa keuntungan bagi investor yang membeli unit proyek di kawasan ini. Salah satunya, kata dia, return of investment (ROI) sebesar 16 persen pada dua tahun pertama.

Keuntungan berikutnya, investor bisa melakukan buy back pada tahun ketiga setelah serah terima. Dalam buy back tersebut, pengembang menerapkan buy back guarantee sebesar 130 persen.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Ikuti Berita-Berita Ekonomi Terkini Hanya di IDTV

Bagikan

BERITA LAINNYA

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

B-FILES


Mudik Lebaran 2024: Fenomena Migrasi, Kesiapan Infrastruktur, dan Perputaran Uang

Opini Text

Anak Blasteran

Anak Blasteran

Paschasius HOSTI Prasetyadji