Hingga Kuartal III, Tambang Martabe Produksi Emas 208.090 "Ounce"
Selasa, 21 Oktober 2014 | 19:19 WIBJakarta - Produsen emas G-Resources Group Ltd menyatakan hingga kuartal III-2014 kegiatan penambangan dan pabrik pengolahan bijih tambang emas Martabe yang berlokasi di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara telah memproduksi emas sebesar 208.090 ounce dan produksi perak sekitar 1.648.679 ounce.
"Pencapaian kami untuk mempertahankan biaya operasional yang efektif di bawah patokan WGC (World Gold Council) dengan tetap menerapkan standar kesehatan dan keamanan, dan keselamatan kerja menunjukkan performa Martabe sebagai salah satu tambang emas terkemuka di dunia," kata Presiden Direktur G-Resources Tambang Emas Martabe Peter Albert dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (21/10).
Peter menuturkan target panduan produksi emas tahun 2014 yang berkisar diangka 230.000 - 250.000 ounce. Sedangkan jumlah emas yang diperoduksi sejak Januari hingga akhir September 2014 mencapai 208.090 ounce. "Sebanyak 73.153 ounce emas telah dituangkan," kata dia.
Sedangkan untuk perak, kata Peter, hingga kuartal III tahun ini mencapai 1.648.679 ounce dari target produksi lebih dari 2 juta ounce. Dia bilang 602.144 ounce perak telah dituangkan hingga kurtal III ini.
Dikatakannya perusahaan yang tercatat di bursa Hong Kong itu terus fokus menjalankan Martabe Improvement Programme (MIP) guna mewujudkan perbaikan operasional Martabe. Biaya operasional - All-in sustaining costs (AISC) di bawah panduan WGC adalah US$ 679 per ounce yang dijual pada kuartal ini, atau senilai US$ 691 per ounce yang dijual sepanjang Januari - September 2014.
"Pada kuartal ini, harga emas di pasar dunia berfluktuasi antara US$ 1.213 dan US$ 1.340 per ounce emas. Perusahaan mencapai harga rata-rata perjualan emas untuk kuartal ini senilai US$ 1.273 per ounce. Penerimaan dari penjualan emas dan perak US$ 102 juta," ujarnya.
Lebih lanjut dia menyebut modal kerja yang sudah digunakan dalam kuartal ini mencapai US$ 14 juta, sehingga total modal kerja Januari- September 2014 mencapai US$ 43 juta. Adapun modal kerja tahun ini diperkirakan sekitar US$ 60 juta.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
4
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata