MK Spanyol Larang Catalonia Gelar Referendum

Massa pendukung kemerdekaan Catalan di depan gedung pemerintah
Sumber :
  • REUTERS/Gustau Nacarino
VIVAnews - Mahkamah Konstitusi Spanyol telah membekukan rencana warga Catalonia yang ingin meniru Skotlandia melakukan referendum agar merdeka dari Spanyol. Dalam argumennya, MK menyebut, perlu ada pertimbangan lebih dulu apakah pemungutan suara yang semula dijadwalkan tanggal 9 November itu dianggap melanggar konstitusi Spanyol atau tidak. 
Jangan Ragukan Nasionalisme Pemain Naturalisasi Indonesia

BBC edisi Senin, 29 September 2014 melaporkan keputusan MK itu jelas mencerminkan keinginan Pemerintah pusat di Madrid. Menurut Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, pemungutan suara dianggap tidak sesuai dengan konstitusi Spanyol. 
Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

"Tidak ada siapa pun dan apa pun yang diizinkan untuk memecah belah Spanyol," tegas Rajoy. Kalimat itu dilontarkannya dalam siaran langsung di televisi, usai menggelar sebuah rapat kabinet darurat. 
Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

Padahal, sebelumnya hari Sabtu pekan lalu, Presiden wilayah Catalonia Artur Mas telah menandatangani sebuah dekrit yang menyerukan referendum untuk merdeka. Mas mengumumkan referendum akan dilakukan tanggal 9 November mendatang. 

Sikap Mas itu didukung anggota parlemen yang telah melakukan pemungutan suara pada 19 September lalu. Hasilnya, sebanyak 106 anggota parlemen mendukung Catalonia melakukan referendum. Sementara, 28 anggota DPR lainnya menolak. 

"Catalonia ingin bersuara. Kami ingin didengar, kami ingin melakukan pemungutan suara. Kini, ini merupakan waktu yang tepat dan kami memiliki hak hukum untuk melakukan hal itu," tegas Mas. 

Berdasarkan data dari situs Catalonia Votes, dalam referendum nanti, warga harus menjawab dua pertanyaan. Satu, apakah Anda ingin Catalonia menjadi sebuah negara? Kedua, jika Anda menginginkannya, apa Anda ingin Catalonia menjadi negara yang merdeka?

Kendati ditentang oleh Pemerintah pusat Spanyol, namun Mas mengaku memiliki kekuasaan hukum lokal untuk tetap melakukan referendum. 

"Saya tidak bisa berpura-pura bahwa proses ini akan berjalan mudah. Namun, kemerdekaan tidak akan bisa diraih jika hanya dilakukan unjuk rasa sekali dalam setahun," kata Mas. 

Masa depan, lanjut Mas, merupakan sesuatu yang Anda perjuangkan. "Bukan sebuah hadiah dan kami berhak untuk itu," imbuh dia. 

Menurut koresponden BBC, Tom Burridge, pertanyaannya kini, sejauh apa langkah yang disiapkan oleh Pemerintah pusat untuk membendung wacana referendum  itu. 

Setelah dekrit itu ditandatangani, tagar EstemConvocats9N atau "kami menyerukan tanggal 9 November" menjadi topik yang diperbincangkan hangat di Twitter di Spanyol. 

Hasil survei

Namun, hasil survei yang baru-baru ini dilakukan harian berbahasa Spanyol, El Pais menunjukkan sebanyak 45 persen warga Catalonia lebih condong mendukung agar referendum itu ditunda. Bahkan, jika perlu MK menyatakan referendum ilegal. Hanya 23 persen yang mendukung referendum. 

Jumlah penduduk Catalonia yang mencapai 7,5 juta orang, merupakan 16 persen dari populasi Spanyol. Namun, daerah itu merupakan wilayah Spanyol yang paling kaya dan terdiri dari kawasan industri. 

Buruknya situasi perekonomian di Spanyol, kian menguatkan sentimen untuk merdeka. Ada kebencian yang tertanam di benak sebagian warga Catalonia, karena pajak yang mereka bayarkan digunakan untuk mendukung daerah lain di Spanyol yang lebih miskin. (ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya