Semarang (ANTARA News) - Juara dunia kelas ringan (61,2 kilogram) IBO Daud Yordan hingga saat ini masih menunggu jadwal pertarungan untuk mempertahankan gelarnya yang kedua kali.

Petinju dengan rekor bertarung 32 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika itu, dihubungi dari Semarang, Jateng, Selasa, mengaku masih menunggu jadwal pertarungan dari manajemen.

"Memang sampai kini belum ada kepastian pertarungan untuk saya dan tentunya saya berharap segera ada titik positif untuk pertarungan mendatang," kata petinju yang merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela.

Meskipun belum ada kepastian pertarungan, petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut, tetap melakukan latihan rutin di Sasana Kayong, baik fisik maupun teknik, dengan cara berlatih tanding dengan petinju setempat.

Daud Yordan sempat merasa khawatir jika gelar yang ada dalam genggamannya itu, lepas karena belum ada kepastian soal pertarungannya.

"Kalau dalam jangka waktu satu tahun saya tidak naik ring tentu secara otomatis gelar yang saya pegang saat ini akan hilang," katanya.

Petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat tersebut, merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO pada 6 Juli 2013 setelah menang angka atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia.

Kemudian, petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut, mempertahankan gelarnya sekali saat mengalahkan petinju Afrika Selatan Sipho Taliwe, di Australia, 6 Desember 2013.

Menyinggung soal rencana kepindahan dari IBO ke WBO, dia mengatakan, sejauh ini masih dalam proses perpindahan dan dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen.

Ia mengatakan meskipun pindah ke WBO, dirinya tetap menekuni kelas ringan yang sudah digeluti setahun lebih (usai gagal mempertahankan gelar kelas bulu IBO karena kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka, di Jakarta, April 2013, Daud Yordan memutuskan untuk naik ke kelas ringan).

"Saya tetap bertarung di kelas ringan meskipun masuk WBO," katanya.

Ketika ditanya apakah dengan kepindahan dari IBO ke WBO maka gelar juara dunia kelas ringan yang sekarang disandang akan hilang, dia mengatakan, tergantung apakah dirinya bertarung atau tidak.

"Kalau saya tidak bertarung untuk mempertahankan gelar selama setahun maka secara otomatis gelar itu akan hilang, tetapi kalau saya bertarung untuk mempertahankan gelar dan menang maka gelar itu tetap ada meskipun saya masuk WBO," katanya.

Sejak awal meniti karier di dunia tinju, memang dirinya mengarah kepada WBO, tetapi dalam perjalanannya ternyata ada peluang untuk menjadi juara dunia di jalur IBO sehingga dirinya langsung memanfaatkan hal itu dan bergabung dengan IBO.

(H015/M029)

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014