ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

2018, Bank Victoria Targetkan Masuk BUKU III

Senin, 1 September 2014 | 19:53 WIB
C
FB
Penulis: C-01 | Editor: FMB
CEO Bank Victoria, Eko R Gindo memberi penjelasan kepada wartawan
CEO Bank Victoria, Eko R Gindo memberi penjelasan kepada wartawan (Majalah Investor/Uthan A Rachim)

Jakarta ― PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) menargetkan masuk ke badan umum kegiatan usaha (BUKU) III pada tahun 2018. Hingga semester I-2014, modal inti atau tier I (konsolidasi) perseroan sebesar Rp 1,80 triliun. Kendati demikian Bank Victoria masih membutuhkan Rp 3,2 triliun lagi untuk mewujudkan target tersebut.

Presiden Direktur Bank Victoria Eko Rachmansyah Gindo menjelaskan, untuk menambah modal ada beberapa corporate action yang akan dilakukan pada rentang waktu 2015-2017. Tetapi, hal tersebut kembali lagi kepada kondisi pasar. Untuk tahun ini, pihaknya menunda penerbitan obligasi karena melihat situasi pasar belum mendukung.

"Rencana perseroan masih on track, kami targetkan akhir tahun 2018 perseroan menjadi BUKU III," jelas dia di Jakarta baru-baru ini.

Berdasarkan laporan keuangan Bank Victoria yang dimuat oleh Bursa Efek Indonesia menunjukkan, modal inti atau tier I (konsolidasi) perseroan mencapai Rp 1,80 triliun hingga semester I lalu. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 13,21% dibandingkan akhir tahun 2013 yang sebesar Rp 1,59 triliun. Sementara ekuitas yang berhasil diperoleh perseroan pada semester I-2014 sebesar Rp 1,80 triliun, tumbuh 9,76% dibandingkan akhir tahun lalu.

ADVERTISEMENT

Adapun laba bersih (konsolidasi) perseroan mencapai Rp 95,82 miliar pada semester I-2014, turun 31,55% dibandingkan periode yang tahun lalu sebesar Rp 139,99 miliar. Aset Bank Victoria hingga semester I lalu sebesar Rp 20,29 triliun, tumbuh 5,84% dibandingkan akhir tahun 2013.

Terkait bisnis perseroan di kuartal III-2014, Eko mengatakan, keuntungan atau profit (laba bersih) yang diperoleh pihaknya menurun karena ada kenaikan dana. Selain itu, Bank Victoria juga membangun infrastruktur seperti infrastruktur retail banking.

"Seperti itu (infrastruktur retail banking), kan baru yah jadi sekarang building dulu, investasi ngga bisa diperoleh tahun ini. Tetapi kami berharap, untuk medium (jangka menengah) atau long term jangka panjang) harapannya investasi ini akan membuat perseroan growing (bertumbuh) lagi," jelas dia.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Ikuti Berita-Berita Ekonomi Terkini Hanya di IDTV

Bagikan

BERITA TERKAIT

Siap-siap! BI dan 16 Perbankan Buka Penukaran Uang dengan Kuota 5.000 Orang Per Hari

Siap-siap! BI dan 16 Perbankan Buka Penukaran Uang dengan Kuota 5.000 Orang Per Hari

EKONOMI
OJK Sebut Perbankan Mampu Jaga Risiko Kredit di Level Terkendali

OJK Sebut Perbankan Mampu Jaga Risiko Kredit di Level Terkendali

EKONOMI
Biaya Akuisisi yang Ketat dan Partnership yang Tepat Jadi Kunci Keberhasilan Bank Digital

Biaya Akuisisi yang Ketat dan Partnership yang Tepat Jadi Kunci Keberhasilan Bank Digital

EKONOMI
Jokowi Sempat Kritik NIM Bank Tinggi, Nyatanya Masih seperti Ini

Jokowi Sempat Kritik NIM Bank Tinggi, Nyatanya Masih seperti Ini

EKONOMI
Dorong Potensi Pengembangan Perbankan Syariah, OJK Mengajar Digelar di UIN Syarif Hidayatullah

Dorong Potensi Pengembangan Perbankan Syariah, OJK Mengajar Digelar di UIN Syarif Hidayatullah

EKONOMI
BNI dan BEI Canangkan Literasi dan Inklusi Pasar Modal untuk 10.000 Karyawan Perbankan

BNI dan BEI Canangkan Literasi dan Inklusi Pasar Modal untuk 10.000 Karyawan Perbankan

EKONOMI

BERITA LAINNYA

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

B-FILES


Mudik Lebaran 2024: Fenomena Migrasi, Kesiapan Infrastruktur, dan Perputaran Uang

Opini Text

Anak Blasteran

Anak Blasteran

Paschasius HOSTI Prasetyadji