kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mondar-mandir mengangkut omzet dengan food truck


Jumat, 29 Agustus 2014 / 18:35 WIB
Mondar-mandir mengangkut omzet dengan food truck
ILUSTRASI. Aktor Shin Jae Ha, dalam drama Korea Taxi Driver 2 yang berperan sebagai supir taksi misterius. Ini daftar beberapa drakor lain yang pernah dibintanginya.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Havid Vebri

Lokasi usaha atau tempat berjualan memegang peranan penting terhadap kelangsungan sebuah usaha. Sayangnya, di lokasi-lokasi yang tergolong strategis, biaya sewanya sudah mahal. Apalagi di kota besar seperti Jakarta.

Nah, untuk menyiasati mahalnya biaya sewa tempat ini, banyak pebisnis kini memilih berjualan di atas mobil. Awalnya, banyak pedagang buah dan penjaja pakaian yang mengusung konsep ini.

Namun, belakangan banyak pelaku usaha kuliner ikut menjajakan dagangannya di atas mobil. Di industri kuliner, berjualan di mobil disebut dengan food truck.

Salah satu pemain yang mengusung konsep ini adalah Griselda Valentina, pemilik Loco Mama yang merintis usahanya sejak akhir tahun lalu. Menurut Griselda, konsep food truck sudah biasa ditemukan di luar negeri. "Saat saya kuliah di Amerika Serikat banyak makanan dijual dengan konsep food truck," katanya.

Terinspirasi dengan konsep tersebut, selepas kuliah ia lalu mencobanya di Indonesia. Saat awal merintis bisnis, ia mengajak lima rekannya. "Makanan yang kami jual adalah makanan khas Meksiko," ujarnya.

Griselda memilih masakan Meksiko karena kompetitornya masih sedikit. Begitu juga dengan konsep food truck. "Kalau pun ada yang sudah food truck, mobilnya tidak terlalu bagus," ucapnya.

Padahal, menurutnya, food truck harus dibuat menarik karena berfungsi sebagai gerai. Ia sendiri membuat food truck dari mobil antik, yakni Cevrolet keluaran tahun 1947. "Itu kami sulap jadi gerai,” ungkap Grisel.

Loco Mama menjajakan menu khas Meksiko, seperti burrito, nachos, cuacamole, dan pinapple salsa. Menu itu dibanderol Rp 20.000-Rp 55.000 per porsi.

Grisel bilang, keuntungan mengusung konsep food truck tidak perlu mengeluarkan biaya buat sewa tempat. Paling perlu merogoh kocek buat pembelian mobil.

Untuk mengembangkan usahanya, Griselda melakukan promosi melalui media sosial. Lewat media sosial itu juga ia selalu meng-update lokasi tempat mangkalnya food truck Loco Mama.

Grisel mengklaim bisnis Loco Mama terus berkembang. Saat akhir pekan, Loko Mama bisa menjual 250 porsi per hari. Sedangkan hari biasa sekitar 100-an porsi. Dengan penjualan sebanyak itu, Loco Mama bisa meraup omzet Rp 100 juta per bulan.

Pemain kuliner lain yang mengusng konsep ini adalah Retro Gourmet. Dengan food truck warna pink, Retro Gourmet menawarkan aneka pastry, seperti almond cookies, greentea cake, croissant, dan fruit danish. Harga makanan tersebut dibanderol mulai Rp 20.000–Rp 55.000.

Dewi Mustika, Marketing Retro Gourmet bilang, usaha dengan konsep food truck ini sudah berdiri sejak 2012. Hingga kini, Retro Gourmet sudah memiliki lima truk.

Seluruh armada food truck ini mangkal di pusat-pusat perbelanjaan. Menurut Dewi, dalam sebulan, satu food truck bisa meraup omzet sekitar Rp 50 juta.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×