Akibat adanya kerusuhan pada 1998 sampai 2002, upaya menggali potensi perikanan di Bacang praktis mati dan akan kita bangun lagi,"
Ternate, Maluku Utara (ANTARA News) - PT Perikanan Nusantara (Persero) akan menggarap kembali potensi perikanan di Pulau Bacang, Provinsi Maluku Utara, setelah sekian tahun upaya menggali potensi tersebut tidak berjalan optimal.

"Akibat adanya kerusuhan pada 1998 sampai 2002, upaya menggali potensi perikanan di Bacang praktis mati dan akan kita bangun lagi," kata Direktur Utama PT Perikanan Nusantara (Persero) Abdussalam Konstituanto kepada pers di Ternate, Kamis.

Dia berada di Ternate dalam perjalanan menuju Pulau Bacang bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk meninjau perkembangan industri perikanan di pulau itu.

Abdussalam mengatakan keinginan Perikanan Nusantara menghidupkan lagi pengembangan potensi perikanan karena pulau tersebut memiliki hasil tangkap laut yang besar.

"Saat ini potensi ikan yang tergarap oleh nelayan baru 10 persen, padahal jika dioptimalkan bisa lebih besar lagi," katanya.

Selain itu, tambahnya, masyarakat Maluku Utara, khususnya Pulau Bacang, sebanyak 90 persennya merupakan nelayan yang menggantungkan pendapatan dari hasil perikanan.

"Potensi yang besar itu kenapa tidak kita bantu dan manfaatkan sehingga nelayan bergairah menangkap ikan," tambah Abdussalam.

Upaya yang dilakukan Perikanan Nusantara di pulau itu antara lain melakukan kemitraan dengan kelompok nelayan.

Pihaknya juga akan memberikan bantuan kepada nelayan seperti membangun alat pendingin untuk mengawetkan ikan serta memasarkan ke pembeli.

"Kami tidak memberikan bantuan uang atau mesin kepada nelayan. Namun kita lebih banyak menjembatani nelayan dengan pembeli," katanya.

Salah satu kendala yang dihadapi nelayan adalah nelayan tidak memiliki kepastian pembeli sehingga sering kali ikan yang ditangkap sulit terjual.
(A025/A039)

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014