New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah risalah pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan para pejabat membahas penarikan langkah-langkah pelonggaran moneter.

The Fed merilis risalah pertemuan kebijakan terbaru, yang mengatakan "banyak peserta mencatat bahwa jika konvergensi ke arah tujuan komite terjadi lebih cepat dari yang diharapkan, mungkin menjadi tepat untuk mulai menghapus kebijakan moneter akomodatif lebih cepat dari yang mereka antisipasi saat ini," lapor Xinhua.

Risalah tersebut menimbulkan spekulasi bahwa The Fed dapat meningkatkan suku bunganya lebih cepat dari perkiraan sebelumnya dan akan mendorong greenback. Harga spot dari indeks dolar, yang melacak dolar terhadap sekeranjang mata uang, naik menjadi 82,2, tingkat tertinggi dalam 11 bulan terakhir.

Di sesi sebelumnya, dolar AS menguat di seluruh papan karena Departemen Perdagangan melaporkan "housing starts" (perumahan yang baru dibangun) di AS meningkat tajam sebesar 15,7 persen pada Juli dari bulan sebelumnya, tanda bahwa ekonomi AS terus membaik.

Para gubernur bank sentral global akan memulai KTT tahunan Kamis di Jackson Hole, Wyoming. Investor akan memperhatikan pidato yang disampaikan oleh Ketua Federal Reserve Janet Yellen selama pertemuan untuk petunjuk kenaikan suku bunga.

Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,3262 dolar dari 1,3319 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6599 dolar dari 1,6618 dolar. Dolar Australia merosot ke 0,9289 dolar dari 0,9309 dolar.

Dolar dibeli 103,71 yen Jepang, lebih tinggi dari 102,91 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik menjadi 0,9132 franc Swiss dari 0,9091 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,0968 dolar Kanada dari 1,0944 dolar Kanada.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014