ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Indonesia Inginkan Rusia Tambah Investasi

Jumat, 25 Juli 2014 | 15:57 WIB
YW
FB
Penulis: Yosi Winosa | Editor: FMB
Ilustrasi investasi.
Ilustrasi investasi. (ExpertForExpat)

Jakarta – Investasi Rusia terhadap Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara lainnya. Padahal kedua negara telah menjalin diplomasi yang erat sejak presiden pertama RI, Soekarno.

Dibandingkan investasi Jepang sebesar US$ 35 miliar dan Korea sebesar US$ 40 miliar, investasi Rusia sangat kecil yakni sebesar US$ 4 miliar.

Duta besar RI untuk Rusia Djauhari Oratmangun mengatakan Indonesia memiliki banyak potensi dan cukup berpengaruh dalam tatanan regional. Hal ini terbukti dengan banyaknya apresiasi yang dilayangkan dunia terhadap terpilihnya presiden ketujuh RI Joko Widodo.

"Kenapa banyak yang mengucapkan selamat kepada Jokowi, itu karena negara lain memandang Indonesia, " tuturnya dalam Sharing Season Perkembangan Geoekonomi dan Geopolitik Rusia di Jakarta, Jumat (25/7).

ADVERTISEMENT

Menurut Djauhari, pendiri bangsa seperti Soekarno bercita-cita mendudukan Indonesia sebagai negara besar di kawasan, namun manakali satu bangsa ingin menjadi besar biasanya sering diganggu. Padahal jika terjadi apa-apa dengan Indonesia, bukan tidak mungkin akan terjadi kekacauan ekonomi di kawasan Asia.

Djauhari melihat kecilnya investasi Rusia itu memiliki ruang untuk meningkatkan kapasitas investasi ke Indonesia. Untuk itu pemerintah ke depan perlu lebih membuka ruang investasi kepada Rusia, misalnya di sektor pariwisata.

Djauhari menggambarkan wisatawan Rusia ke Indonesia tidak pernah melebihi 100.000 tiap tahunnya. Tahun lalu, jumlah wisatawan Rusia hanya mencapai 89.000, jauh dengan turis asal Singapura dan negara lainnya. Sementara turis Rusia yang mengunjungi Bali masih kecil bila membandingkan turis Rusia ke Thailand.

"Turis Rusia belum siginifikan ke Indonesia 110 ribu, tapi turis Rusia ke Thailand ada 1,8 juta," jelas dia.

Djauhari menambahkan sebenarnya Indonesia sangat menarik bagi Rusia. Beberapa waktu lalu Maria Sharapova pernah datang ke Jawa Timur. Namun tidak ada media Indonesia yang mem-blow up kedatangan superstar tenis tersebut padahal kedatangan dia jadi cover di Forbes Magazine.

"Mungkin karena persepsi Indonesia terhadap Rusia masih belum sepenuhnya baik," katanya.

Sektor lain yang menarik adalah investasi di bidang energi. Rusia bisa masuk ke pasar alumina lewat smelter yang akan mengubah bauksit menjadi alumina. Indonesia bisa menguasai dunia jika memiliki pabrik sendiri.

Bersama Indonesia, Rusia merupakan anggota negara G-20 yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Rusia merupakan negara penghasil minyak yang tingkat pendapatan perkapitanya mencapai 20.000 dollar AS. Cadangan devisanya bahkan mencapai 478 miliar dollar AS. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Ikuti Berita-Berita Ekonomi Terkini Hanya di IDTV

Bagikan

BERITA TERKAIT

6 Pos Keuangan Penting yang Wajib Dimiliki untuk Jamin Tercapainya Kebebasan Finansial

6 Pos Keuangan Penting yang Wajib Dimiliki untuk Jamin Tercapainya Kebebasan Finansial

LIFESTYLE
Harga Minyak Menguat Imbas Rusia Kurangi Produksi

Harga Minyak Menguat Imbas Rusia Kurangi Produksi

EKONOMI
AS Yakin ISIS Bertanggung Jawab atas Serangan di Moskwa, Bukan Ukraina

AS Yakin ISIS Bertanggung Jawab atas Serangan di Moskwa, Bukan Ukraina

EKONOMI
Rusia Sebut 4 Orang yang Ditahan atas Serangan di Moskwa Warga Asing

Rusia Sebut 4 Orang yang Ditahan atas Serangan di Moskwa Warga Asing

INTERNASIONAL
Tertunda 2 Hari, Roket Soyuz Rusia Akhirnya Meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional

Tertunda 2 Hari, Roket Soyuz Rusia Akhirnya Meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional

INTERNASIONAL
Serangan di Gedung Konser Moskwa, 40 Orang Tewas dan 100 Terluka

Serangan di Gedung Konser Moskwa, 40 Orang Tewas dan 100 Terluka

INTERNASIONAL

BERITA LAINNYA

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT