ICBC dan Bank Panin Suntik Dana ke PLTU Lombok Timur
Kamis, 24 Juli 2014 | 17:24 WIBJakarta - PT Bank ICBC Indonesia dan PT Bank Panin Tbk menandatangani perjanjian kredit secara club deal dengan PT Lombok Energi Dynamics (LED). ICBC menyalurkan pembiayaan untuk porsi dolar sebesar USD 51,39 juta atau setara dengan Rp 600 miliar. Sedangkan, Bank Panin menyalurkan pinjaman dalam rupiah sebesar Rp 298,75 miliar.
Kredit dengan jangka waktu 10 tahun ini, akan digunakan untuk membiayai investasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2x25 MW di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Wakil Presiden Direktur Bank ICBC Indonesia, Surjawaty Tatang mengatakan, pemberian pinjaman ini merupakan bentuk komitmen dari Bank ICBC Indonesia dalam menunjang proyek infrastruktur energi di Indonesia.
"Dengan adanya PLTU ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat di Indonesia, khususnya di Lombok NTT," ujarnya di kantor ICBC Indonesia, Jakarta, Kamis (24/7).
Deputy Head Corporate Banking I, Stephen Kasima menyebutkan, hingga year to date ICBC sudah menyalurkan pembiayaan Rp 1,44 triliun ke sektor infrastruktur seperti listrik, gas dan air. Di mana, kata dia, sebagian dari pembiayaan itu menggunakan dolar AS. Sebagai sumber pendanaan rupiah, ICBC mendapatkannya dari penerbitan subdebt dan medium term notes (MTN). Sedangkan untuk dolar AS dipinjam dari bank asing lainnya.
Direktur Korporasi Bank Panin, Iswanto Tjitradi mengatakan, LED adalah bagian dari grup yang sebelumnya telah menjadi nasabah Bank Panin. Proyek PLTU Lombok Timur adalah proyek ketiga yang dibiayai oleh Bank Panin di mana sebelumnya Bank Panin telah membiayai Proyek PLTU Embalut Phase 1 kapasitas 2x25 MW dan PLTU Embalut Phase 2 kapasitas 1x60 MW yang terletak di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Selain itu Bank Panin juga sangat berminat untuk pembiayaan dalam proyek infrastruktur.
PLTU Lombok Timur dengan kapasitas 2X25 MW dilaksanakan melalui skema build, own and operate Transfer (BOOT), yang output dayanya akan dibeli oleh PLN selama 25 tahun sejak beroperasi secara komersial (commercial operation date) melalui skema take or pay sebagaimana telah disepakati dalam Perjanjian pembelian tenaga listrik (power purchase agreement/PPA) yang telah ditandatangani oleh PLN dan PT Lombok Energy Dynamics beberapa waktu lalu.
Proyek dari PLTU Lombok Timur direncanakan akan dibangun di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat ini, akan disalurkan ke Sistem Pringgabaya Lombok melalui jaringan transmisi 150 kV ke GI PLTU Lombok.
Presiden Direktur PT Rubik DNA Capital, Sujoy Ganguly menjelaskan, PLTU Lombok Timur ini akan segera dibangun Agustus dan selesai dalam 22 bulan ke depan. Dengan beroperasionalnya PLTU ini, wilayah Lombok yang suplai listriknya oleh Diesel, akan sedikit demi sedikit digantikan oleh tenaga uap.
"Diharapkan kalau bisnis ini bisa berjalan, maka bisa distop dieselnya 30% dan digantikan dengan tenaga uap. PLTU di Lombok ada tiga, tapi baru satu yang beroperasional dengan kapasitas 1x25 MW," katanya.
LED sendiri dimiliki oleh PT Kaltim Electric Power 75%, PT Temprina 20%, dan sisanya oleh PT Rubik DNA Capital. Investasi PLTU LED ini diperkirakan sekitar Rp 1,1 triliun.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Pimpinan KPK Angkat Bicara Soal Dugaan Jaksa Peras Saksi
Video: Miliki Puluhan Senjata Api, Wanita Ditangkap
4
Gugatan Kubu Ganjar di MK Banyak Persoalkan Jokowi, KPU: Salah Sasaran
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata