kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diminati pasar lokal dan mancanegara (2)


Rabu, 23 Juli 2014 / 15:25 WIB
Diminati pasar lokal dan mancanegara (2)
ILUSTRASI. Manfaat buah pepaya untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

Kota Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah penghasil kain sutera terbesar di Indonesia. Produk tenun sutera bukan mesin sudah jadi bagian kebudayaan suku bugis di Sengkang.

Hampir seluruh perempuan di Kota Sengkang memiliki keahlian menenun. Dari tangan-tangan terampil mereka, lahir berbagai macam motif kain sutera. Keterampilan menenun ini mereka peroleh secara turun temurun sejak kecil.

Haji Baji (45), salah satu pengusaha tenun di sentra ini mengatakan, hasil produksi sutera Sengkang tidak hanya dipakai masyarakat suku Bugis. Kain sutera Sengkang yang kaya motif tradisional juga diminati oleh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Bahkan, banyak turis mancanegara menyukai sutera dari daerah ini. "Kain sutera dari Sengkang sudah banyak diekspor hingga ke luar negeri," kata dia.
Kendati tidak menggunakan mesin, skala produksi kain tenun di Sengkang sudah lumayan besar. Baji sendiri memiliki sekitar 80 alat tenun bukan mesin (ATBM). Dengan alat tenun sebanyak itu, ia mampu memproduksi 500 meter kain sutera per bulan.

Produk kain suteranya terdiri dari berbagai motif, mulai dari tenun ikat, polos dan variasi lainnya. Untuk menghasilkan motif-motif tersebut, ia banyak mempelajari budaya-budaya di Sulawesi Selatan. "Kain yang saya buat adalah motif tradisional yang memiliki nilai budaya," kata dia.

Untuk memasarkan hasil produksinya yang diberi nama Losari Silk, Baji membuka satu showroom di di Jalan Sempange Sengkang. Ia juga memiliki satu butik dan satu galeri di Makassar.

Selain pemasaran langsung, Baji juga memanfaatkan internet sebagai media pemasaran. Melalui website ia mengaku semakin mudah menjaring konsumen. Di samping itu, Baji mengaku sering mengikuti pameran untuk mengenalkan produknya ke masyarakat.

Lewat berbagai channel pemasaran itu, konsumen Losari Silk tidak terbatas dari dalam negeri saja. Tapi juga dari mancanegara. Baji mengaku sudah mengekspor kain Losari Silk ke banyak negara seperti Malaysia, Singapura dan Jepang.

Kain sutera hasil produksi Losari Silk dibanderol dengan harga mulai dari Rp 40.000–Rp 200.000, tergantung motif dan kualitasnya. Baji tak hanya menjual kain tapi mengolahnya menjadi aneka fashion yang dijual dari harga ratusan ribu sampai Rp 10 jutaan.

Pemain lainnya, Fitri juga memiliki kemampuan produksi lumayan besar. Setiap bulan, ia mampu memproduksi 700 meter kain sutera berbagai motif.
Berbeda dengan Baji, Fitri tidak memasarkan sendiri kain sutera produksinya. Hasil produksi biasanya dijual ke pedagang pengumpul (pengepul) di Sengkang.
Ada pun harga jual produk kain suteranya dibanderol mulai Rp 40.000–Rp 80.000 per meter.         n

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×