Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan masih banyak pengguna trasportasi umum yang belum memahami area tempat duduk prioritas bagi kaum berkebutuhan khusus.

"Sebagian masyarakat belum paham dengan priority seat area yang diperuntukkan bagi mereka seperti ibu hamil, difabel dan orang lanjut usia," kata Ketua YLKI Tulus Abadi saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Dia mengakui memang telah terdapat papan informasi mengenai himbauan area prioritas kaum berkebutuhan khusus, seperti terdapat di kereta "commuter line" dan bus Transjakarta.

Akan tetapi, papan itu kadang tidak dibaca oleh pengguna kendaraan umum, akibatnya, banyak kaum berkebutuhan khusus yang tidak diberi tempat duduk oleh orang dewasa normal dan sehat.

Dengan kata lain, banyak pengguna kendaraan umum yang telah mendapatkan tempat duduk seakan acuh tak acuh dengan penumpang berkebutuhan khusus.

"Di sini lah akhirnya peran penting dari petugas yang ada di kendaraan umum mengingatkan penumpang lainnya. Apalah arti papan informasi jika hanya dibiarkan tertempel tetapi jika ada yang melanggar malah dalam sejumlah kasus dibiarkan begitu saja," katanya.

Menurut Tulus, peraturan tentang prioritas tempat duduk bagi kaum berkebutuhan khusus di kereta terutama bagi penyandang disabilitas telah ada seperti UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

"Namun berapapun banyaknya peraturan kalau tidak ada pengawasan yang baik tentu tidak akan berfungsi dalam mengatur warga negara," katanya.

Sebagaimana ramai diberitakan pada pekan lalu, terdapat seorang pemudi bernama Dinda yang sempat menghebohkan dunia maya karena sikap kurang empatinya terhadap seorang ibu hamil.

Dinda kesal harus mengalah memberikan tempat duduknya setelah seorang ibu hamil meminta jatah kursinya. Dia merasa ibu hamil tersebut tidak berhak meminta tolong kepadanya.

Padahal sudah jelas aturan di kereta "commuter line" menginstruksikan bagi para penumpang untuk mengutamakan memberi duduk kepada mereka kaum berkebutuhan khusus.

Remaja berusia tanggung tersebut menyatakan kekesalannya lewat media jejaring sosial Path kurang lebih seperti berikut ini.

"Benci sama ibu-ibu hamil yang tiba-tiba minta duduk. Ya gue tahu lu hamil tapi tolong dong berangkat pagi. Ke stasiun yang jauh sekalian biar dapat duduk, gue aja enggak hamil bela-belain berangkat pagi demi dapat tempat duduk. Dasar emang enggak mau susah. Ckckck... nyusahin orang. Kalau enggak mau susah enggak usah kerja bu di rumah saja. Mentang-mentang hamil maunya dingertiin terus. Tapi sendirinya enggak mau usaha. Cape deh," tulisnya.

Sontak posting-an tersebut memancing amarah para pengguna dunia maya hingga banyak yang melontarkan komentar pedas kepadanya. Meski belakangan, Dinda akhirnya meminta maaf atas tindakan tidak berempatinya kepada seorang ibu hamil di kereta.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014